Malang, SERU.co.id – Arumi Bachsin mengaku kaget saat mendengar kabar istri Wali Kota Malang, Hj Hanik Andriani meninggal dunia. Ia pun mengungkap cerita kedekatannya dengan Almarhumah Hanik hingga sering tampil bersama.
Ketua TP PKK Jatim, Arumi Bachsin mengungkapkan, ia baru membaca pesan berisi informasi meninggalnya istri Wali Kota Malang tadi pagi. Diakuinya, aktivitas yang cukup padat membuatnya lelah hingga tertidur lelap tanpa sempat membaca pesan sebelum tidur.
“Saya baru baca kabar tadi pagi, sekitar setengah enam pagi. Saya kaget dan buru-buru menyelesaikan urusan sebelum berangkat ke Malang,” seru Arumi, usai menghadiri prosesi pemakaman, Jumat (21/11/2025).
Ia tak menyangka Hanik Andriani berpulang ke Rahmatullah begitu cepat. Seolah masih belum percaya, lantaran baru dua hari lalu bertemu dan berkegiatan bersama.
“Dua hari lalu saya berkegiatan bersama almarhumah dalam agenda posyandu di Kelurahan Sawojajar. Kami juga mengikuti capacity building PKK mulai pagi sampai siang,” ungkapnya.
Di tengah suasana duka, Arumi mengenang kedekatan yang bertahun-tahun terjalin bersama istri Wali Kota Malang itu. Menurutnya, almarhumah adalah pribadi hangat, aktif dan memiliki kepedulian besar terhadap program PKK dan pemberdayaan masyarakat.
“Bu Hanik sebelum menjadi Ketua TP PKK Kota Malang sudah memberikan banyak dukungan. Saat menjabat sebagai Ibu PJ TP PKK Kota Malang, kedekatan kami semakin kuat. Banyak program yang kami jalankan bersama, baik tingkat provinsi maupun kota,” kenangnya.
Istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak itu mengatakan, Hanik Andriani juga memiliki jaringan yang luas. Sosoknya begitu peduli terhadap pelaku UMKM dan sering mengajak kunjungan ke pelaku UMKM saat Arumi tiba di Malang.
“Setiap kali saya ke Malang, semangat beliau selalu luar biasa. Suka mengenalkan UMKM baru, mengajak kulineran, dan idenya tidak pernah habis,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat pertemuan terakhir, almarhumah terlihat begitu ceria. Tak terlihat sakit, tetap bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan PKK Jatim selama dua hari berturut-turut.
“Bu Hanik selalu tersenyum dan mendampingi kegiatan kami sampai selesai. Kami sangat kehilangan, tapi bersyukur pernah mengenal beliau, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT,” pungkasnya. (bas/rhd)








