Polisi Pastikan Teror Bom Tiga Sekolah Internasional di Tangerang dan Jakut Hoaks

Polisi Pastikan Teror Bom Tiga Sekolah Internasional di Tangerang dan Jakut Hoaks
Polisi pastikan teror bom sekolah internasional tersebut adalah hoaks. (ist/ Humas Polri)

Tangerang, SERU.co.id – Tiga sekolah internasional di wilayah Tangerang dan Jakarta Utara (Jakut) diteror ancaman bom oleh orang tak dikenal. Pelaku mengirim pesan melalui WhatsApp dan e-mail dengan tuntutan tebusan sebesar Rp497 juta disertai ancaman bom akan meledak. Namun, hasil investigasi kepolisian bersama memastikan tidak ditemukan bahan peledak di ketiga sekolah tersebut.

Dalam pesannya, pelaku menuntut uang tebusan sebesar 30.000 dolar AS atau sekitar Rp497 juta. Disertai ancaman bom akan meledak dalam waktu 45 menit jika permintaan tidak dipenuhi.

Bacaan Lainnya

“Pesan ini untuk semua orang. Kami telah memasang bom di sekolah kalian. Bom akan meledak dalam 45 menit jika kalian tidak mengirimkan 30.000 dolar AS ke alamat bitcoin kami,” seru isi pesan tersebut,seperti dikutip dari Kompascom, Rabu (8/10/2025).

Sebagai informasi, tiga sekolah tersebut adalah Jakarta Nanyang School (JNY) di Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan Mentari Intercultural School (MIS) di Bintaro, Tangerang Selatan. Selain itu, North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, juga menerima pesan serupa, pada Rabu (8/10/2025) dini hari.

Begitu menerima laporan, Polres Tangerang Selatan langsung berkoordinasi dengan Unit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya. Terutama untuk menyisir lokasi. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan di area sekolah, namun hasilnya nihil.

“Hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya bom. Atau bahan peledak sesuai informasi yang disampaikan dalam pesan teror,” ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang.

Menurut Victor, pesan ancaman yang diterima ketiga sekolah berasal dari nomor sama. Polisi menduga kuat motif pelaku adalah pemerasan melalui ancaman digital.

“Motifnya murni pemerasan. Pelaku meminta uang tebusan 30 ribu dolar AS lewat alamat bitcoin. Kami sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pengirim pesan,” katanya.

Pihak kepolisian kini bekerja sama dengan Direktorat Reserse Siber dan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Juga dengan Asosiasi Crypto Indonesia untuk menelusuri jejak transaksi di dompet digital yang dicantumkan pelaku.

Sementara di Jakarta Utara, Polsek Kelapa Gading mengerahkan tim untuk memeriksa area NJIS sekitar pukul 00.15 WIB. Setelah 15 menit penyisiran, hasilnya juga negatif bahan peledak.

“Kami memastikan area sekolah aman dan tidak ditemukan benda mencurigakan,” kata Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto.

Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh pesan ancaman semacam ini. Hingga kini, aparat masih menelusuri pelaku yang diduga beroperasi dari luar negeri. Ia diketahui memanfaatkan teknologi enkripsi dan kripto untuk menutupi identitasnya.

“Kami terus mendalami dan akan menyampaikan hasil penyelidikan begitu ada perkembangan. Yang pasti, situasi sudah aman dan terkendali,” tegas AKBP Victor Inkiriwang. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait