Jakarta, SERU.co.id – Bitcoin (BTC) berada di level US$61.250 naik sekitar 7,60 persen dalam 24 jam terakhir. Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan dalam periode yang sama sekitar 6,14 persen dan bertengger di US$3.443. Total kapitalisasi pasar aset kripto berada di level US$2,218 triliun, naik sebesar 6,75 persen dalam 24 jam terakhir, Kamis (29/2/2024).
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengungkapkan, kenaikan bitcoin sekaligus memperpanjang reli lebih dari 40 persen sepanjang Februari 2024. Ethereum juga mengalami kenaikan mencapai 46 persen sepanjang Februari. Mendekati harga $3.500 setelah menembus level $3,000 minggu lalu, untuk pertama kalinya dalam hampir 2 tahun.
“Bitcoin saat ini hanya berjarak 9,6 persen dari level tertinggi sepanjang masa (ATH) di $69,045 yang pernah terjadi pada 10 November 2021. Sementara, ethereum berjarak 30,8% dari harga tertinggi sepanjang masa nya di kisaran harga $4.878,” seru Panji.
Kenaikan Bitcoin juga dilatarbelakangi peristiwa penting yang disebut sebagai Halving Bitcoin pada bulan April. Peristiwa yang terjadi sekitar 4 tahun sekali dan biasanya disertai dengan kenaikan cukup kuat. Seiring dengan melambatnya penerbitan Bitcoin baru.
“Bitcoin halving dimaksudkan untuk memastikan kelangkaan penerbitan bitcoin dari waktu ke waktu. Dengan semakin menipisnya bitcoin yang diterbitkan, harga bitcoin telah melonjak. Dibandingkan halving sebelumnya yang terjadi pada tahun 2020, 2016 dan 2012,” kata Panji.
Beberapa faktor mendorong harga bitcoin mencapai $64.000 pada hari Rabu (28/2/2024). Untuk pertama kalinya sejak November 2021. Bitcoin pun semakin mendekati rekor tertingginya di US$69.045.
“Reli minggu ini bertepatan dengan arus masuk besar ke ETF spot yang diperdagangkan di AS. Dengan dana baru menambahkan lebih dari 12.000 bitcoin pada hari Selasa (27/2/2024). Setelah, menambahkan sekitar 10.000 pada hari Senin (26/2/2024) kemarin,” terang Panji.
Baca juga: Pemuda Madiun Akui Jual Channel Telegram ke Hacker Bjorka
Panji turut menegaskan, ethereum dan sebagian besar altcoin lainnya juga mengikuti jejak bitcoin. Pergerakan ethereum terjadi sekitar 2 minggu sebelum peningkatan yang disebut Dencun. Diharapkan membuat blockchain lebih murah dan lebih cepat.
“Hal ini juga akan berdampak positif ke sektor layer 2 seperti Optimism (OP), Arbitrum (ARB), Polygon (MATIC). Selain itu, sejak Ethereum Bitcoin spot disetujui pada Januari dan harga bitcoin naik setelahnya. Banyak yang berspekulasi bahwa Ethereum Spot menjadi yang berikutnya akan disetujui,” tegas Panji.
Saat ini, Ethereum Spot masih dalam peninjauan dari SEC dan keputusan terdekat berada di sekitar bulan Mei 2024. Sementara, emecoin juga mendapatkan angin segar berkat naiknya Bitcoin.
“Keseluruhan pasar aset kripto telah terdampak positif berkat kenaikan harga bitcoin. Namun, investor dan trader diharapkan dengan cermat mengikuti perkembangan pasar. Dan waspada jika terjadinya pembalikan trend yang secara tiba tiba,” imbuh Panji.
Dalam periode 7 hari terakhir, hampir semua memecoin di aplikasi Ajaib Kripto mengalami kenaikan. Seperti, Pepe (PEPE) melesat 175 persen, Floki (FLOKI) menguat 71,91 persen, Bonk (BONK) melonjak 68,56 persen dan Dogecoin yang saat ini masih menjadi memecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar juga ikut menguat 32,34 persen.
“Adapun, melakukan diversifikasi ke altcoin juga dapat dimanfaatkan dengan mempertimbangkan narasi kripto dan tren teknologi blockchain yang akan terjadi kedepan,” tandas Panji. (hms/ono)