Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok Dipastikan Hoaks, Polisi Telusuri Pengirim Email

Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok Dipastikan Hoaks, Polisi Telusuri Pengirim Email
Polisi memastikan ancaman teror bom ke 10 sekolah di Depok hoaks. (ist)

Depok, SERU.co.id – Kepolisian memastikan ancaman teror bom ke 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (23/12/2025) hoaks. Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana Brimob Polri telah menyisir seluruh lokasi dan memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan. Saat ini, polisi masih menelusuri identitas pengirim email ancaman yang diduga dilatarbelakangi rasa kesal atau kecewa.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi menegaskan, kondisi seluruh sekolah dalam keadaan aman. Sudah dilakukan penyisiran dan dipastikan tidak ada bom.

Bacaan Lainnya

“Ancaman teror tersebut dikirim pelaku melalui e-mail yang ditujukan langsung ke alamat resmi masing-masing sekolah. Sepuluh sekolah yang menjadi sasaran yakni SMA Arrahman, SMA Al Mawaddah dan SMA Negeri 4 Depok. Kemudian SMA PGRI 1 Depok, SMA Bintara Depok, Budi Bakti, SMA Cakra Buana, SMA 7 Sawangan, SMA Nururrahman dan SMAN 6 Depok,” seru Budi, dikutip dari detikcom, Rabu (24/12/2025).

Polisi bergerak cepat sejak laporan diterima. Tim Jibom Gegana Kelapa Dua diterjunkan ke lokasi-lokasi sekolah. Dimulai dari enam sekolah pertama, sebelum dilanjutkan ke empat sekolah lainnya hingga seluruhnya dinyatakan steril.

“Hasil pengecekan tidak menemukan adanya bom di semua sekolah yang mendapatkan ancaman,” ujar Made.

Dari hasil penelusuran awal, polisi mendapati ancaman dikirim menggunakan alamat email kluthfiahamdi@gmail.com. Pengirim mengaku bernama Kamila Lutfiani Hamdi. Petugas juga telah mendatangi alamat yang tertera dalam data email tersebut, namun hingga kini belum berhasil menemukan keberadaan terduga pelaku.

Menurut Made, isi email ancaman mengindikasikan adanya unsur emosi pribadi. Pelaku menyampaikan rasa kesal atau kecewa. Namun, motif pastinya masih terus didalami, termasuk kemungkinan adanya unsur pidana lain.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta kepolisian mengusut tuntas kasus teror tersebut. Ia menilai, penanganan cepat sangat penting agar ancaman serupa tidak berkembang dan menimbulkan keresahan masyarakat. Terlebih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.

“Respons cepat dan terukur diperlukan agar teror ini tidak berdampak destruktif. Jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab dan meluas ke daerah lain,” ujar Abdullah.

Ia juga mendorong penguatan pengamanan melalui Operasi Lilin. Dengan melibatkan pemerintah daerah, BIN dan pemangku kepentingan lainnya. Khususnya di objek vital, tempat ibadah, sekolah dan ruang publik. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim