Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, melalui Dinas Kesehatan gelontorkan anggaran mencapai Rp1 miliar untuk pembiayaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil. Hal tersebut dilakukan untuk menekan kasus stunting di Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo menerangkan, langkah terbuat dilakukan untuk memenuhi gizi pada bayi dan ibu hamil. Dengan upaya pemenuhan kebutuhan gizi ini, penderita stunting akan semakin terkendali.
“Itu dana khusus untuk makanan tambahan. Berbeda lagi dengan dana untuk rembug stunting dan lain-lain,” seru Wiyanto, sapaan akrabnya.
Dikatakan Wiyanto, bersumber dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, di tahun 2025, angka prevalensi stunting di Kabupaten Malang masih mencapai di 23 persen. Sedangkan berdasarkan, bulan timbang pada Agustus lalu, angka prevalensi stunting di angka 6 persen.
“Bulan timbang ini sebenarnya lebih representatif karena menyasar seluruh balita. Tapi metode ini tidak diakui,” ungkapnya.
Wiyanto mengatakan, anggaran Rp1 miliar tersebut dianggarkan dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Malang tahun 2025 ini. Dirinya juga menjelaskan, pihaknya baru saja mendapatkan insentif fiskal sebesar Rp5,6 miliar dari pemerintah pusat. Dikarenakan penanganan stunting di Kabupaten Malang sudah dianggap baik.
Dirinya mengaku, sebagai anggaran Rp5,6 miliar tersebut juga akan dialokasikan untuk anggaran PMT. Selanjutnya, sisa dananya akan digunakan untuk kebutuhan pelayanan kesehatan lain, salah satunya keperluan RSUD Ngantang.
Selanjutnya Kadineks juga berharap, program pemerintah pusat Makan Bergizi Gratis (MBG) juga turut berperan dalam menekan angka stunting itu. Mengingat penerima manfaat program tersebut juga mencangkup ibu hamil dan menyusui.(wul/ono)








