PKB Kota Malang Tasyakuran Tiga Tokoh Jatim Jadi Pahlawan Nasional 2025

PKB Kota Malang Tasyakuran Tiga Tokoh Jatim Jadi Pahlawan Nasional 2025
Para anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang menyerahkan potongan tumpeng simbolis tasyakuran kepada Ketua DPC PKB Kota Malang. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Malang menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025. Kepada tiga tokoh Jawa Timur (Jatim), yakni Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Marsinah.

Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Malang, Saniman Wafi STrPar menyampaikan, ketiga tokoh tersebut berasal dari Jawa Timur. Ketiganya diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto, pada peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).

Bacaan Lainnya

“Ketiga tokoh tersebut di antaranya Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Marsinah. Dua tokoh di antaranya merupakan tokoh agama (Islam), pencetus lahirnya Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),” seru Wafi, sapaan akrabnya, di ruang Fraksi PKB, Jumat (21/11/2025)

Tasyakuran ditandai penyerahan potongan tumpeng oleh Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Malang, Saniman Wafi STrPar kepada Ketua DPC PKB Kota Malang, H. Fatchullah. Dihadiri oleh para anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang, Ketua DPC PKB Kota Malang dan undangan lainnya.

Disebutkannya, pihaknya sepakat atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025 tersebut kepada tiga tokoh dimaksud dari 10 tokoh lainnya. Di antaranya:

  • Syaikhona Muhammad Kholil
    Ulama besar dari Bangkalan, Madura, merupakan guru bagi banyak pendiri Nahdlatul Ulama dan peletak dasar dakwah Islam moderat. Sebagai tokoh agama, panutan dan tokoh bangsa yang berjuang demi rakyat cilik di kala zaman penjajahan.
  • KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
    Presiden ke-4 Republik Indonesia yang dikenal sebagai pejuang kemanusiaan dan pluralisme. Serta Bapak Toleransi Indonesia lantaran mampu mendobrak sekat SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) dan mengimplementasikan Bhinneka Tunggal Ika secara nyata.
  • Marsinah
    Aktivis buruh perempuan yang menjadi simbol perjuangan keadilan sosial dan keberanian melawan oligarki dalam menyuarakan kebenaran. Berani bersuara untuk mengkritisi pemerintahan hingga berkorban nyawa demi keberpihakan kepada masyarakat cilik.

Senada, Ketua DPC PKB, H Fatchullah menjelaskan, sejarah perjuangan para tokoh Jatim penerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025 tersebut. Dirinya menyoroti peran besar Syaikhona Kholil yang memberikan fondasi kuat bagi lahirnya Nahdlatul Ulama. Serta KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sang pendiri PKB dan Bapak Toleransi Indonesia.

“Mengutip pernyataan Gus Dur, sebagai pejabat taruhannya nyawa. Ketika beliau diturunkan paksa, Gus Dur tidak ingin masyarakat pecah dan terjadi pertumpahan darah, maka dengan rela meninggalkan jabatannya sebagai Presiden RI. Beliau lebih memilih menjaga kerukunan bangsa Indonesia, termasuk menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia hingga menyandang Bapak Toleransi,” terang Abah Fatchullah, sapaan akrabnya.

Harapannya, tasyakuran tak hanya sebagai bentuk syukur, tapi dapat mengambil hikmahnya. Bagaimana para tokoh tersebut berjuang dengan jalannya masing-masing. Sekaligus menjadi fondasi penting untuk memahami nilai keadilan dan keberpihakan pada rakyat kecil.

“Dari masa ke masa, kita bisa mengambil hikmahnya, agar kita yang duduk di legislatif harus berjuang habis-habisan membela wong cilik. PKB bisa berkembang karena konsistensi menjaga dan mentauladani Syaikhona Kholil dan Gus Dur,” jelasnya.

Terkait terpilihnya Marsinah sebagai Pahlawan Nasional masih memunculkan perbedaan pendapat di tengah masyarakat. Fatchullah menegaskan, pemberian gelar pahlawan merupakan bentuk apresiasi negara.

“Pro-kontra adalah hal lumrah. Tentunya Presiden Prabowo Subianto dalam memberikan apresiasi gelar Pahlawan Nasional melalui banyak pertimbangan dan masukan. Kita harus menghormati keputusan tersebut,” tandasnya. (rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim