BI Bekali Guru Jadi Agen Literasi CBP Rupiah kepada Siswa di Kabupaten Malang

BI Bekali Guru Jadi Agen Literasi CBP Rupiah kepada Siswa di Kabupaten Malang
Jajaran BI Malang, Dinas Pendidikan dan guru/kepala sekolah di Kabupaten Malang sebagai peserta ToT CBP Rupiah. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang membekali guru menjadi agen literasi dan transformasi tentang Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah kepada siswa. Melalui Training of Trainer (ToT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada 110 guru/tenaga pengajar SD, SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Malang.

Deputi Kepala KPwBI Malang, Siti Nurfalinda menyampaikan, ToT kali ini diberikan kepada 110 guru dan kepala sekolah di wilayah Kabupaten Malang. Dimana nantinya akan dilakukan secara bertahap, agar dapat mencover ribuan sekolah di Kabupaten Malang melalui perwakilan guru maupun kepala sekolah secara bergantian.

Bacaan Lainnya

“Alasan dipilihnya perwakilan guru dan kepala sekolah sebagai agen literasi CBP Rupiah, potensinya ada 110 sekolah dengan sasaran semua murid dan guru lain di sekolah. Dimana guru adalah teladan dan mentor bagi murid-muridnya, maka pesan tentang cinta, bangga, dan paham Rupiah akan lebih mudah tersampaikan kepada siswa,” seru Linda, sapaan akrabnya, di Hotel Grand Miami Kepanjen, Selasa (7/10/2025).

Penandatanganan MoU antara KPwBI Malang dan Pemkab Malang. (rhd)
Penandatanganan MoU antara KPwBI Malang dan Pemkab Malang. (rhd)

Disebutkannya, dengan ToT guru dan kepala sekolah, nantinya CBP Rupiah dapat dijadikan bahan ajar di setiap jenjang. Dan tidak menutup kemungkinan dimasukkan dalam kurikulum sekolah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kantor Kemenag di Kabupaten Malang.

“Yang pasti akan jadi bahan ajar bagi siswa, sehingga literasi CBP Rupiah dapat langsung diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik di lingkungan sekolah, masyarakat sekitar sekolah dan lingkungan keluarga, sehingga dapat bermanfaat lebih luas,” imbuh Linda.

Dalam pelaksanaannya, peserta ToT diberikan pre test sebelum menerima pembekalan literasi CBP Rupiah. Setelah pembekalan, praktik dan games, dilanjutkan dengan post test untuk menilai sejauh mana ilmu yang diperoleh untuk disosialisasikan ke guru lain dan siswa di sekolah.

“Hasil survei yang dilakukan tim pusat, sudah menunjukkan peningkatan secara signifikan tentang CBP Rupiah. Dan itu bukan hanya di kalangan pendidikan, namun juga profesi lain seperti pelaku usaha, UMKM, dan lainnya,” terangnya.

Sebagai informasi, Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dibagi berdasarkan pengertian dan implementasi, di antaranya:

1. Cinta Rupiah (Keaslian & Merawat Rupiah)

Cinta Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah. Serta memperlakukan Rupiah secara tepat dan menjaga Rupiah dari kejahatan uang palsu.
Tiga Cinta dengan: Mengenali, Merawat, Menjaga.

2. Bangga Rupiah (Identitas dan Simbol Bangsa)

Bangga Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami Rupiah sebagai alat pembayaran yang SAH. Serta simbol kedaulatan NKRI dan alat pemersatu bangsa.
Tiga Bangga sebagai: Simbol Kedaulatan, Pembayaran yang SAH, Pemersatu Bangsa.

3. Paham Rupiah (Fungsi Rupiah dalam Perekonomian)

Paham Rupiah merupakan perwujudan kemampuan masyarakat memahami peran Rupiah dalam peredaran uang. Serta stabilitas ekonomi dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan.
Tiga Paham dalam: Bertransaksi, Berbelanja, Berhemat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwadji SIP MSi mengatakan, dengan ToT ini tenaga pendidik dapat mengambil manfaat tentang CBP Rupiah. Sebab melalui guru, CBP Rupiah dapat ditransformasikan kepada siswa dan guru lainnya.di sekolah masing-masing.

“ToT bukan sekadar pelatihan, namun sebagai literasi keuangan bagi generasi penerus sejak dini, mulai jenjang SD, SMP dan SMA sederajat. Rupiah bukan sekadar alat bayar, namun juga simbol kedaulatan dan kehormatan bangsa berupa gambar pahlawan bangsa dan budaya daerah. Serta kesadaran pada ekonomi negara, dengan membeli produk UMKM Indonesia sebagai bagian kecintaan produk bangsa dan Rupiah,” terang Suwadji, mewakili Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib.

Disebutkannya, guru sebagai figur teladan bagi generasi muda, sehingga melalui ToT CBP Rupiah, literasinya dapat ditransformasikan secara tepat kepada siswa. Bentuk Cinta Rupiah dengan mengenali uang Rupiah asli, tidak melipat uang, dan menjaga agar tetap utuh/tidak rusak.

“Bangga Rupiah menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan bentuk nasionalisme sebagai simbol kedaulatan RI. Serta Paham Rupiah dengan bijak mengelola keuangan, memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi sebagai alat penyimpan nilai kemampuan,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, KPwBI Malang dan Pemkab Malang menandatangani MoU sebagai komitmen bersama mendukung kegiatan literasi CBP Rupiah. Khususnya sekolah dan madrasah di wilayah Kabupaten Malang. (rhd)

 

disclaimer

Pos terkait