Universitas Negeri Malang Kukuhkan 4 Guru Besar Berbagai Bidang Keilmuan

Universitas Negeri Malang Kukuhkan 4 Guru Besar Berbagai Bidang Keilmuan
Empat Guru Besar berbagai bidang keilmuan yang akan dikukuhkan. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Universitas Negeri Malang (UM) kembali mengukuhkan empat guru besar dari berbagai disiplin ilmu. Pengukuhan akan berlangsung di Gedung Kuliah Bersama A 19 lantai 9, Kamis (2/10/2025).

Keempat guru besar tersebut berasal dari berbagai bidang keilmuan yang berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di antaranya:

Bacaan Lainnya
  1. Prof Dr Siti Nur Rahmah Anwar ST MT,
  2. Prof. Dr Budi Handoyo MSi,
  3. Prof. Dr. Muliadi ST MT,
  4. Prof. Evi Eliyanah SS MA PhD.

Prof Dr Siti Nur Rahmah Anwar ST MT

Prof Dr Siti Nur Rahmah Anwar ST MT, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Rekayasa Keandalan Struktur dan Material Konstruksi Berkinerja Tinggi. Ia membahas mengenai ketahanan, redundasi, daktalitas, integritas dan kemampuan sistem struktur terhadap kondisi ekstrem perubahan. Atau kerusakan tidak terduga tanpa menyebabkan kegagalan total (collapse).

“Komputasi struktur adalah jembatan penting antara teori dan desain praktis konstruksi. Sekaligus sebagai alat utama untuk memprediksi dan memverifikasi apakah desain konstruksi cukup robust,” seru Prof. Siti, sapaan akrabnya.

Metode Analisis yang digunakan berupa:

  • nonlinear finite element analysis (material nonlinear, geometri nonlinear),
  • dynamic analysis (memodelkan efek inersia pada progressive collapse, mematikan elemen kritis)
  • pushdown/pushover analysis (beban ditambah hingga struktur gagal untuk melihat kapasitas cadangan).

Konsep desain juga direkomendasikan dari hasil penelitian berupa penggunaan sambungan komposit sebagai sambungan baja ringan. Serta perhatian terhadap fenomena tekuk lokal elemen akan sangat membantu produsen baja ringan. Dalam meningkatkan kualitas produknya apabila diterapkan dalam proses pabrikasi dan teknis pemasangan sambungan.

Prof. Dr Budi Handoyo MSi

Prof. Dr Budi Handoyo MSi, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pembelajaran Spasial Kebencanaan. Dosen Fakultas Ilmu Sosial ini memperkenalkan konsep inovatif Disaster Spatial Learning (DSL) sebagai solusi inovatif mitigasi bencana di Indonesia. Sebagai pendekatan terpadu untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam.

Ia juga menjelaskan, tujuan DSL untuk menciptakan generasi yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tentang bencana. Tetapi juga keterampilan praktis dan kesiapsiagaan mental dalam menghadapi tantangan bencana masa depan.

“DSL menawarkan transformasi paradigma dari reaktif ke proaktif, sektoral ke integratif, lokal ke global, dan konvensional ke digital,” terang Prof. Budi, sapaan akrabnya.

Menurutnya, konsep DSL ini menggabungkan lima landasan teoritis utama, yaitu teori berpikir spasial, konstruktivisme kontekstual, pembelajaran pengalaman Kolb, pembelajaran berbasis komunitas, dan Geographic Information Science. DSL menawarkan pendekatan yang:

  • proaktif (fokus pada mitigasi),
  • integratif (analisis komprehensif),
  • bottom-up (pemberdayaan lokal),
  • spasial (visualisasi ruang), dan
  • konstruktif (pembelajaran kolaboratif).

“Pendekatan ini berbeda signifikan dengan metode konvensional yang cenderung reaktif dan sektoral,” tandasnya.

Prof. Dr. Muliadi ST MT

Prof. Dr. Muliadi ST MT dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Keahlian Komunikasi Nirkabel pada Sistem Elektronika. Menurutnya, ada tiga keberagaman waktu, ruang dan frekuensi untuk membangun keberagaman sinyal.

Dikembangkan dengan menggabungkan:

  • teknik pengkodean turbo product code (TPC) multi dimensi,
  • antena jamak (MIMO),
  • frekuensi carrier jamak orthogonal (OFDM

“Hasil penelitian penerapan di komunikasi bergerak seluler atau satelit, jadi termasuk wifi laptop kita dilengkapi dengan antena yang banyak. Solusi yang dikembangkan, membuat keberagaman sinyal yang dipancarkan untuk membantu penerima mendeteksi data yang dikirimkan,” jelasnya.

Penelitian dalam bidang komunikasi nirkabel dilakukan Prof. Muladi semenjak kuliah di jenjang S1 dan S2 di Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya. Serta S3 di Fakulti Kejuruteraan Elektrik Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang berkonsetrasi pada bidang teknik elektro-telekomunikasi, khususnya komunikasi nirkabel.

Prof. Evi Eliyanah SS MA PhD

Prof. Evi Eliyanah SS MA PhD, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Kajian Budaya dan Gender. Penelitiannya menyoroti bagaimana budaya pop mulai dari film, televisi, media digital hingga literatur populer menjadi arena politik yang sahih.

“Budaya pop tidak hanya sekedar ruang hiburan. Ia adalah arena politik tempat hegemoni dan resistensi bertemu dan berkelindan. Dalam gender menjadi titik perdebatan yang sangat penting,” kata Prof. Evi, sapaan akrabnya.

Menurutnya, budaya pop Indonesia dipengaruhi aspirasi dan nilai kelas menengah urban. Prof. Evi menjelaskan, jatuhnya rezim Orde Baru dan krisis ekonomi Asia 1998 membuka peluang lahirnya wacana baru tentang kesetaraan gender dan relasi sosial.

“Representasi laki-laki, perempuan dan relasi keluarga dalam film maupun media digital seringkali merepresentasikan pengalaman kelas menengah. Sementara suara kelas bawah jarang terwakili,” tandasnya. (pw1/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait