Karawang, SERU.co.id – Pesawat GA28 Airplane milik BRO Skydive Indonesia terpaksa mendarat darurat di persawahan Karawang setelah mengalami loss power. Pilot Eko Agus Nugroho memilih area sawah demi menghindari jatuhnya korban di darat maupun di dalam pesawat. Keputusan berani itu membuat seluruh awak selamat tanpa cedera berarti meski badan pesawat mengalami kerusakan.
Menurut Eko, masalah muncul hanya sepuluh menit setelah lepas landas. Saat menembus hujan di langit Depok, ia merasakan adanya loss power pada mesin pesawat.
“Mesin masih hidup, seluruh parameter terlihat normal tapi daya dorong hilang. Pada ketinggian 5.500 kaki, kondisi tersebut membuat pesawat tak mampu mempertahankan tenaga,” seru Eko, dikutip dari Kompascom, Sabtu (22/11/2025).
Bandara Halim Perdanakusuma menjadi opsi terdekat. Namun setelah menghitung jarak sekitar 35 mil dan memperhitungkan padatnya kawasan Jakarta, Eko menilai pendaratan di sana berisiko tinggi. Khususnya bagi warga di darat maupun kru pesawat.
Saat ketinggian turun ke 1.000 kaki, Eko melihat hamparan persawahan di Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtawaluya, Karawang. Di sisi kiri dan kanan memang terdapat permukiman, namun bentang sawah memberi peluang untuk melakukan pendaratan darurat dengan risiko minimal. Kondisi sawah yang basah pasca panen juga membuatnya yakin area itu bisa meredam kontak pertama pesawat.
“Secara prinsip, saya mengamankan kru. Alhamdulillah semua selamat tanpa kurang satu apa pun. Hanya pesawat yang mengalami kerusakan,” ujar Eko.
Polda Jawa Barat membenarkan adanya pendaratan darurat tersebut. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan menyebut, pesawat PK-WMP mendarat sekitar pukul 14.20 WIB di area pematang sawah Dusun Waluya, Kertawaluya.
“Tim medis Polres Karawang kemudian memeriksa lima awak yang berada di dalam pesawat. Semua dipastikan sehat,” pungkasnya. (aan/mzm)
