Viral Kasus Bullying Siswi di Sukun, Dinsos Siapkan Pendampingan Psikologis

Viral Kasus Bullying Siswi di Sukun, Dinsos Siapkan Pendampingan Psikologis
Potongan video aksi bullying menimpa siswi SMP di jalan menuju pemakaman Gempol, Sukun. (ist)

Malang, SERU.co.id – Viral kasus bullying menimpa siswi SMP di jalan menuju makam Gempol, Sukun. Dinsos-P3AP2KB Kota Malang memastikan, korban akan mendapatkan pendampingan psikologis.

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito mengungkapkan, kasus tersebut sedang ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang Kota. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mendukung proses penanganan kasus tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kasus bullying anak di Sukun sedang ditangani PPA Polresta Malang Kota. Kalau diminta bantuan, kami siap ikut menangani,” seru Donny, saat dihubungi awak media, Kamis (13/11/2025).

Donny menyebut, penanganan dari pihaknya akan difokuskan pada pemulihan kondisi korban pasca kejadian. Ia menyebut, pendampingan psikologis akan diberikan apabila berdasarkan hasil assesmen dibutuhkan.

“Penanganannya kami dahulukan kepada korban. Jika dibutuhkan pendampingan dari psikolog, kami akan penuhi. Secara rutin juga akan kami datangi,” terangnya.

Sementara untuk pelaku, koordinasi akan dilakukan bersama pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta PPA Polresta Malang Kota. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang.

“Kalau pelakunya, kita koordinasi dengan sekolah dan pihak terkait. Kami cenderung fokus ke pemulihan korban,” tambahnya.

Untuk upaya pencegahan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah negeri melalui program Sekolah Ramah Anak. Salah satu fokus utama program tersebut adalah kampanye Stop Bullying, yang melibatkan guru serta teman sebaya sebagai agen pencegahan.

“Pencegahan dan sosialisasi kami lakukan keliling ke sekolah-sekolah. Tapi memang belum semuanya merata ke sekolah swasta,” ujarnya.

Donny menambahkan, meski jumlah laporan tahun ini cenderung menurun, pihaknya tidak menjadikan angka penurunan sebagai tolok ukur keberhasilan. Ia menekankan, yang terpenting adalah keberanian masyarakat melaporka aksi bullying.

“Kami tidak ingin kasus menurun tapi korban masih diam karena takut. Lebih baik angka laporan naik, tapi korban bisa tertangani dan pulih dari trauma,” tegasnya.

Saat ini, tim dari Dinsos-P3AP2KB juga telah melakukan asesmen langsung terhadap korban. Hasilnya nanti akan digunakan untuk memastikan kebutuhan pendampingan yang diperlukan.

Sebagai informasi, viral di media sosial video aksi bullying terhadap siswi SMP oleh teman sebayanya. Tampak seorang remaja putri mengalami kekerasan fisik berupa penamparan wajah oleh rekan sebayanya. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim