Bondowoso, SERU.co.id – Ketua KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, menegaskan pentingnya pembinaan dan rekrutmen atlet yang berkelanjutan untuk meningkatkan prestasi daerah. Ia menilai Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) merupakan media paling objektif dalam menjaring atlet potensial.
“Media yang paling baik dan objektif untuk rekrutmen adalah Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab). Karena rekrutmen Porkab ini juga berpengaruh terhadap waktu pemusatan latihan yang tidak terlalu pendek menuju Porprov,” ujar M Nabil usai melantik pengurus KONI Bondowoso masa bakti 2025 – 2029 di Pendopo Raden Bagus Asra, Rabu (12/11/2025).
Diketahui, prestasi kontingen Bondowoso pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX yang digelar di Malang Raya baru-baru ini masih jauh dari harapan. Berdasarkan klasemen akhir, Bondowoso menempati posisi kedua dari terakhir dari total 38 kabupaten/kota peserta. Capaian tersebut menjadi pekerjaan rumah besar bagi pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bondowoso yang baru dilantik.
M Nabil menambahkan, pembinaan atlet harus dilakukan jangka panjang, bukan instan. “Tidak ada pembinaan 3 bulan, 2 bulan. Itu pembinaan untuk waktu jangka pendek anak yang sudah matang,” tegasnya.
Ia juga mendorong KONI Bondowoso menentukan cabang olahraga unggulan sebagai prioritas serta memperketat penerbitan surat keterangan mutasi (SKM) agar atlet berprestasi tidak berpindah ke daerah lain.
“Itu karena keterlambatan, selanjutnya tak boleh begitu,” jelasnya.
Selain pembinaan, Nabil menilai kegiatan olahraga juga berdampak positif bagi perekonomian daerah.
“Melalui olahraga tak hanya berbicara tentang prestasi dan rekreasi. Lebih dari itu, bisa berdampak terhadap ekonomi dari event-event olahraga,” ujarnya seraya menambahkan, ia menyebut perputaran uang saat Porprov di Malang mencapai Rp143 miliar.
Sementara itu, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid meminta pengurus KONI yang baru untuk meningkatkan sinergi dengan pihak swasta dan dunia usaha.
“Karena, dirinya menilai olahraga salah satu bagian bidang yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi industri,” ujarnya. “Jadi ujung dari prestasi dan segala macam itu adalah industri olahraga,” tambahnya.
Untuk mendukung peningkatan prestasi, Pemkab Bondowoso juga menambah anggaran hibah KONI pada tahun 2026. Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Bondowoso, Vita Anggraeni, menyampaikan bahwa anggaran hibah tersebut tidak terdampak efisiensi.
“Nilainya sama dengan hibah tahun sebelumnya yaitu Rp900 juta. Bahkan, ditambah Rp200 juta, sehingga total menjadi Rp1,179 miliar,” jelasnya.
Ia menegaskan, penggunaan dana hibah sepenuhnya untuk kegiatan pembinaan dan operasional.
“Tidak (terdampak efisiensi, red). Ada kenaikan. Pure untuk pembinaan dan operasional,” tambah Vita.
Ketua KONI Bondowoso terpilih, Adi Sutrisno, menyatakan komitmennya untuk memperkuat koordinasi antar-cabang olahraga serta menciptakan sistem pembinaan yang lebih profesional.
“Kami ingin membangun ekosistem olahraga yang sehat, terbuka, dan berorientasi pada prestasi. Target kami adalah peningkatan capaian atlet di Porprov Jawa Timur mendatang,” pungkasnya. (fin/ono)








