Investigasi Sumber Cs-137 Berlanjut, BPOM Awasi Pencemaran hingga Cengkeh Ekspor

Investigasi Sumber Cs-137 Berlanjut, BPOM Awasi Pencemaran hingga Cengkeh Ekspor
Proses dekontaminasi radioaktif Cesium-137. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Pemerintah menetapkan kawasan industri modern Cikande sebagai zona terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137). BRIN menyebut sumber pencemaran berupa material pasif dan investigasi forensik masih berlangsung. Usai produk ekspor udang, BPOM bersama US FDA menelusuri indikasi kontaminasi Cs-137 pada cengkeh.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan, kondisi tersebut relatif lebih mudah ditangani. Untuk itu, masyarakat diminta tidak panik.

Bacaan Lainnya

“Akses menuju lokasi titik-titik yang terkontaminasi sudah dibatasi. Jadi sebenarnya tidak perlu terlalu panik, karena hanya paparan dari sumber pasif,” seru Laksana, dikutip dari CNN, Kamis (2/10/2025).

Ia menambahkan, penanganan di lapangan dilakukan melalui dekontaminasi dan pelimbahan material terpapar. Ia menegaskan, penyelidikan mengenai asal-usul pencemaran masih berlangsung lewat riset forensik yang melibatkan BRIN bersama Bareskrim Polri.

“Komunikasi hasil investigasi akan disampaikan satu pintu melalui Menko Pangan. Kami sepakat untuk tidak membocorkan hasil parsial,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisal mengungkapkan, jejak cemaran Cs-137 diduga kuat berasal dari aktivitas PT Peter Metal Technology (PMT). Perusahaan peleburan logam stainless steel di kawasan Cikande. Menurutnya, PT PMT menggunakan metode induksi untuk mengolah sisa-sisa logam.

“Proses ini menghasilkan polusi yang kemudian terbawa udara dan menempel di berbagai fasilitas. Awalnya cemaran hanya menempel di exhaust, generator, dan fasilitas penyimpanan logam bekas. Namun kemudian menyebar lebih luas,” ujarnya.

Pemerintah pun telah menetapkan kawasan Cikande sebagai zona terkontaminasi radioaktif. Sistem one gate juga sudah diberlakukan. Bila terdeteksi radiasi, kendaraan langsung ditahan untuk dilakukan dekontaminasi.

Temuan cemaran radioaktif juga meluas hingga produk ekspor. Setelah kasus udang yang dikirim PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) ke Amerika Serikat dinyatakan terkontaminasi. Kini giliran cengkeh yang ikut diperiksa.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar menyebut, pihaknya tengah melakukan joint assessment dengan United States Food and Drug Administration (US FDA). Tujuannya untuk memastikan tingkat kontaminasi radioaktif serta potensi risiko terhadap kesehatan.

“Kalau nanti hasil penilaian menunjukkan indikasi kuat kontaminasi pada produk impor. Kami akan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk langkah selanjutnya. Termasuk kemungkinan penghentian impor sementara,” jelas Taruna. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait