Malang, SERU.co.id – Salah satu dapur milik pasangan suami istri Krisgianto (23) dan Sandra (25) warga Ubalan, Desa Balaisari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang ludes terbakar api, Senin (12/3/2023) sekitar pukul 13.00 siang. Kebakaran tersebut terjadi lantaran, Sandra yang lupa memasak air menggunakan kompor gas dan ditinggal pergi.
Kepala Dusun Ubalan, Sutiono menuturkan di rumah tersebut dihuni satu keluarga yang terdiri dari tiga orang. Namun, saat ditinggal, api kompor masih menyala dengan keadaan rumah kosong.
“Ditinggal rapat. Ibunya yang menyalakan kompor. Anak kecil dibawa ibunya,” seru Sutiono, saat di tengah lahan selepas terbakar.
Kebakaran itu pertama kali diketahui oleh seorang warga yang rumahnya berada di sebelah kiri korban. Saat itu ia melihat dapur rumahnya yang dipenuhui barang-barang yang akan digunakan hajatan dalam waktu dekat juga turut terbakar meskipun hanya sedikit.
Masyarakat yang bergotong royong memadamkan api sempat merasa kesulitan, dalam menjinakkan kobaran api yang hampir merembet ke dua rumah yang menghimpit kediaman tersebut.
Saat wartawan SERU.co.id di lokasi terlihat, bangunan yang terbuat dari kayu dan ayaman bambu (gedek) itu sudah rata dengan tanah dengan keadaan basah. Selain, itu bahan-bahan pokok seperti beras, gula, mie dan lain sebagainya dalam jumlah banyak yang dipersiapkan untuk persiapan selamatan 100 hari neneknya juga turut hangus terbakar.
Selain itu, rumah di sebelah kanan yang terbuat dari tembok terlihat masih utuh, namun kobaran api juga memecahkan kaca. Sedangkan di sebelah kanannya yang hendak punya hajat, dinding rumahnya yang terbuat dari papan kayu juga turut gosong.
Dalam proses pemadaman itu, Sutiono mengaku setidaknya masyakat secara swadaya dengan perlengkapan seadanya bersama-sama memadamkan api. Dan paling tidak membutuhkan waktu satu jam untuk memadamkan. Kemudian pihak PMK Kabupaten Malang mengerahkan lima armada gajah merah untuk melakukan pembasahan, untuk memastikan api benar-benar mati.
“Warga sigap, langsung gotong royong, bahu membahu,” jelasnya.
Berdasarkan laporan pihak PMK, dalam kejadian tersebut korban mengalami kerugian hingga Rp60 juta. (wul/ono)