IWAPI Berdayakan Ojol Wanita Bekali Pelatihan Keterampilan

Ojol wanita ikuti pelatihan keterampilan cara membuat bunga bucket. (ws7) - IWAPI Berdayakan Ojol Wanita Bekali Pelatihan Keterampilan
Ojol wanita ikuti pelatihan keterampilan cara membuat bunga bucket. (ws7)

Malang, SERU.co.id – Wanita yang memilih ojek online (ojol) sebagai profesi keseharian menjadi hal yang tak bisa dihindari di tengah-tengah tingginya tuntutan biaya hidup. Namun, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) melihat bahwa mereka memiliki potensi melakukan pekerjaan lain yang lebih menghasilkan. Sehingga IWAPI membekali para ojol wanita dengan sejumlah pelatihan membuat produk keterampilan yang bisa memiliki nilai jual.

Ketua IWAPI Kota Malang, Arien Suprastiwi menyampaikan, upaya mengangkat perempuan untuk berpenghasilan sendiri tidak harus menggunakan tenaga. Ia menegaskan, melalui pelatihan-pelatihan bisa mengoptimalkan daya kreasi mereka, sehingga bisa mendapatkan penghasilan sampingan.

Bacaan Lainnya

“Sebagai IWAPI yang berdaya, salah satunya memberikan pelatihan dan sebagainya. Kita hanya mengangkat supaya perempuan itu berpenghasilan sendiri, profit orientednya tidak harus dengan tenaga, tapi pikiran. Kita harapkan bisa menghidupi dirinya sendiri ataupun keluarganya,” seru Arien.

Baca juga: Lantik DPC IWAPI, Sutiaji: Sinergisitas dengan Pemkot Bina UMKM

Arien juga menegaskan, bukan berarti profesi ojol tidak cocok untuk wanita. Namun dengan pembekalan tambahan ini, membuat profesi ojol yang mereka lakukan tidak menjadi pekerjaan utama yang memberatkan.

“Jadi kalau ojol itu kan bukan berarti ‘ojol tidak baik’. Satu pekerjaan yang seharusnya perempuan akan bisa mengerjakan sesuatu yang lebih. Salah satunya cenderung ke pendampingan pembuatan untuk menghasilkan sesuatu,” tambah Arien.

Salah satu pelatihan yang digelar IWAPI adalah pembuatan bucket bunga, dengan mengundang puluhan ojol wanita di rumahnya di Jalan Jambu, Kecamatan Klojen. Di tempat ini, para ojol wanita dibekali cara pembuatan produk dari proses awal hingga akhir.

Rintani, salah satu ojol wanita Kota Malang mengaku, mengikuti pelatihan ini bukan kali pertama. Namun, ia tetap antusias hadir, karena sengaja ingin memperdalam kemampuannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *