Batu, SERU.co.id – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu menggelar kegiatan “Njagong Bareng: Temu Kemitraan Usaha Besar dan UMKM Kota Batu”, Rabu (3/12/2025) di salah satu rumah makan.
Kegiatan ini bertujuan membuka akses pasar dan peluang kolaborasi konkret antara UMKM dari sektor pertanian, ekonomi kreatif, hingga BUMDes dengan sejumlah perusahaan besar yang berdiri di Kota Batu.
Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP Batu, Bambang Supriyanto menekankan, kegiatan ini sejalan dengan Perda Nomor 1 Tahun 2016. Aturan tersebut mewajibkan usaha besar mengalokasikan ruang minimal 20 persen bagi usaha mikro dan kecil.
“Harapannya kemitraan ini bisa mendorong UMKM naik kelas, membuka akses pasar, pembiayaan, serta memperkuat daya saing lokal,” seru Bambang.
Sementara itu, konsultan bisnis Tommy Budi R. dalam paparannya menyoroti pentingnya kolaborasi, inovasi, dan adaptasi digital sebagai kunci UMKM bertahan di tengah dinamika ekonomi global. Ia juga mendorong pelaku usaha untuk menerapkan strategi deeper, wider, dan stronger guna memperkuat branding dan ekosistem bisnis.
“Kunci bertahan adalah kolaborasi, inovasi, membangun ekosistem bisnis, serta mengikuti arah pasar,” jelasnya.
Dalam sesi dialog, para pelaku usaha menyampaikan pengalamannya dan tantangan usaha yang dihadapi seperti upaya pengembangan produk kreatif, hingga peluang pemasaran komoditas lokal. Bank Jatim dan BPJS Ketenagakerjaan yang hadir memberikan respon positif dan membuka ruang diskusi lebih lanjut terkait potensi kemitraan.
Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama antara seluruh pihak, sebagai langkah nyata Pemerintah Kota Batu untuk terus mendukung UMKM. Agar semakin kompetitif dan mampu memperluas pasar. Hadir pula dalam acara tersebut, perwakilan manajemen Alfamart dan Hypermart. (dik/ono)
