Mau Dibawa ke Mana Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Dunia 2026?

Mau Dibawa ke Mana Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Dunia 2026?
Timnas Indonesia kalah tipis oleh Irak di King Abdullah Sports City Jeddah. (ist/ instagram @erickthohir)

Jakarta, SERU.co.id – Mimpi besar sepak bola Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 resmi kandas usai berjuang selama dua tahun. Kekalahan tipis 2-3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak memastikan langkah Skuad Garuda terhenti di babak keempat Kualifikasi Zona Asia. Publik bertanya apa yang akan dilakukan selanjutnya dan mau dibawa ke mana timnas Indonesia setelah ini?

Ketua Umum PSSI sekaligus Menpora, Erick Thohir mengungkapkan, rasa terima kasih kepada pemain dan suporter. Seperti kebanyakan pejabat, ia juga menyampaikan, permintaan maaf karena mimpi besar menuju Piala Dunia belum terwujud.

Bacaan Lainnya

“Kami memohon maaf mimpi masuk ke Piala Dunia belum bisa kami wujudkan. Tapi ini sejarah baru. Pertama kalinya Indonesia tembus ke babak keempat,” seru Erick, dikutip dari akun Instagram resminya, @erickthohir.

Namun, nada sabar tak datang dari semua pihak. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade justru menuntut Patrick Kluivert dan seluruh staf pelatih asal Belanda segera mundur. Ia menilai, kegagalan ini adalah bukti bahwa proyek kepelatihan asing yang digadang ‘terbaik sepanjang sejarah’ justru berakhir tanpa arah.

“Terima kasih atas perjuangan para pemain. Tapi Kluivert dan kawan-kawan sebaiknya mundur saja. Disaat pemain menghampiri suporter, rombongan pelatih malah diam di bangku cadangan,” sindir Andre lewat akun Instagram pribadinya, @andre_rosiade.

Kritik tak hanya datang dari politisi. Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni menilai, kinerja Kluivert memang tidak mencerminkan peningkatan signifikan. Dari delapan laga bersama timnas, Indonesia hanya menang tiga kali dan kalah empat kali. Dengan 15 kali kebobolan dan cuma 11 gol tercipta.

“Secara statistik, tak ada yang bisa dibanggakan. Melawan tim-tim besar seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi, Indonesia tetap kalah telak,” ujarnya.

Suara senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfan. Ia mendesak PSSI melakukan evaluasi menyeluruh. Bukan hanya terhadap pelatih, tapi juga sistem pembinaan dan strategi jangka panjang tim nasional.

“Kegagalan ini pelajaran berharga. Tim harus dipersiapkan lebih matang, baik dari sisi strategi, pemain, maupun pelatih,” ujarnya.

Salah satu pecinta timnas Indonesia, Aprilan Rizky mengaku, tidak kaget dengan hasil ini. Menurutnya, kesalahan terbesar terletak saat digantinya Shin Tae-Yong di tengah jalan.

“Dulu seminggu sebelum timnas main, euforianya sudah terasa di media sosial. Kita selalu dibuat tidak sabar menonton Timnas, meski hanya lewat TV. Sekarang bahkan tidak tertarik buat tahu jadwal Timnas main,” ujar mahasiswa Universitas Brawijaya itu.

Kini, dengan pupusnya asa tampil di Piala Dunia, masa depan Timnas Indonesia tampak menggantung. Tahun depan, Garuda praktis tak memiliki agenda besar selain uji coba internasional FIFA Matchday. Selain itu, hanya ada Piala AFF 2026 yang dijadwalkan pada 25 Juli–26 Agustus 2026.

Ketiadaan kompetisi besar menjadi ancaman tersendiri. Tanpa agenda kompetitif, performa dan motivasi pemain bisa menurun. Karena itu, banyak pihak mendesak PSSI agar tidak larut dalam kekecewaan dan segera menyiapkan strategi pembangunan tim berkesinambungan. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim