Jembatan KH Malik Dalam Diperlebar Dua Arah, Wali Kota Malang Optimis Urai Kemacetan

Jembatan KH Malik Dalam Diperlebar Dua Arah, Wali Kota Malang Optimis Urai Kemacetan
Wali Kota Malang meninjau proyek pelebaran jembatan KH Malik Dalam. (bas)

Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang meninjau langsung proyek pelebaran Jembatan KH Malik Dalam, Selasa (7/10/2025). Jembatan KH Malik Dalam diperlebar dua arah, Wali Kota Malang optimis mampu mengurai kemacetan.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, Jembatan KH Malik Dalam selama ini menjadi titik kemacetan atau bottleneck di kawasan Kedungkandang. Maka dari itu, diperlukan pelebaran untuk memperlancar arus lalu lintas, sebagaimana permintaan warga.

Bacaan Lainnya

“Hari ini saya sengaja mengecek progres Jembatan KH Malik Dalam. Selama ini jalan sudah lebar, tapi begitu sampai jembatan justru mengecil dan macet,” seru Wahyu, di sela-sela peninjauan, Selasa (7/10/2025).

Pelebaran jembatan KH Malik Dalam untuk mengurai kemacatan. (bas)
Pelebaran jembatan KH Malik Dalam untuk mengurai kemacatan. (bas)

Wahyu menerangkan, pelebaran jembatan dilakukan masing-masing 5 meter ke sisi kanan dan kiri. Nantinya, bagian tepi akan dilengkapi dengan trotoar dan pagar pembatas.

“Insyaallah nanti akses kendaraan akan lebih lancar. Dengan adanya pelebaran ini, jalannya tidak lagi mengecil tetapi melebar,” ungkapnya.

Diakuinya, progres pekerjaan masih mencapai 20 persen. Namun proses pembangunan dipastikan tetap memperhatikan kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi proyek.

“Karena ini dilaksanakan malam hari untuk menghindari kemacetan. Hanya pekerjaan tiang pancang saja yang dilakukan siang hari, agar lebih mudah terlihat,” jelasnya.

Ia menambahkan, pengaturan lalu lintas dilakukan bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polresta Malang Kota. Pengaturan tersebut dilakukan, agar tidak terlalu berdampak besar pada pengguna jalan.

“Pelebaran jembatan ini akan berdampak signifikan dalam mengurai kemacetan. Terutama bagi warga yang melintas dari arah dalam kota menuju kawasan Tajinan atau Bululawang, dan sebaliknya y,” ujarnya.

Sementara, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Julhardjanto menerangkan, proyek pelebaran jembatan ini bagian dari upaya mengatasi kemacetan. Sempitnya area jembatan tidak sebanding dengan banyaknya kendaraan yang melintas, sehingga terjadi kemacetan.

“Setelah jembatan Kedungkandang, banyak sirip-sirip jalan yang bermuara di Jalan KH Malik Dalam. Akibatnya, volume kendaraan meningkat tajam. Jalan ini bukan lagi sekadar jalur alternatif, tapi sudah menjadi jalan utama,” terangnya.

Dandung merinci, dari pelebaran lima meter, tiga meter untuk jalur kendaraan dan 2 meter untuk trotoar. Saat ini, proses pemasangan 32 tiang pancang tengah berlangsung.

“Masing-masing sudut ada delapan tiang pancang. Target selesai pada 27 November 2025 sesuai kontrak,” kata Dandung.

Ia menuturkan, pemasangan tiang pancang memang merupakan bagian pengerjaan proyek yang paling lama. Apabila proses itu sudah selesai, tinggal memasang pembesian, kemudian pengecoran hingga pengaspalan.

“Kami juga menyesuaikan metode pembangunan untuk mempercepat pekerjaan tanpa menimbulkan kemacetan berarti. Kami memutuskan, tidak menggunakan pasangan fondasi manual, agar pengerjaan lebih cepat dan efisien,” tandasnya. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait