#Korban Ambruknya Musala Ponpes Ponpes Al Khoziny
Sidoarjo, SERU.co.id – Memasuki hari kedelapan pasca ambruknya bangunan Musala Putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo terdata ada 169 orang korban. Rinciannya 104 orang selamat, 65 meninggal dunia, ditemukan 6 bagian tubuh tidak utuh atau dalam bentuk potongan.
“Sampai hari ini, petugas kembali menemukan empat korban dari reruntuhan bangunan musala sore ini. Total sampai saat ini sudah ada 65 korban meninggal dunia,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya, Mohammad Syafii saat konferensi pers, Senin (06/10/2025) petang.
Keempat korban terakhir itu ditemukan dan berhasil dievakuasi pada pukul 17.37 WIB, pukul 17.39 WIB, pukul 18.18 WIB dan terakhir pukul 18.34 WIB.
“Korban terakhir ini dievakuasi dari sektor A2. Semua (jenazah) sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya untuk proses identifikasi tim DVI Polda Jatim,” ungkapnya.
Syafii menguraikan untuk pencarian terhadap para korban masih terus berlanjut sampai semua dipastikan sudah terevakuasi atau dengan kata lain area reruntuhan sudah dipastikan bersih (clear). Karena itu, petugas gabungan selama ini bekerja 24 jam penuh.
“Kemungkinan lokasi akan (clear) malam ini atau bisa sampai besok. Yang pasti pencarian dilakukan sampai semua benar-benar clear (bersih). Sampai di lokasi telah dipastikan sudah tidak ada korban lagi. Itu nanti baru tugas kita selesai,” tegasnya.
Berdasarkan operasi rekap SAR yang dilaksanakan pada hari Senin, kata Syafi’i Basarnas berhasil mengevakuasi 11 korban. Dari korban yang dievakuasi per hari ini, satu diantaranya merupakan bagian tubuh. Sedangkan korban terakhir berhasil dievakuasi di pukul 18.34 WIB.
“Berdasar asesmen ketiga, Basarnas telah menyatakan tidak ada lagi tanda-tanda korban selamat dalam peristiwa ambruknya bangunan Musala itu,” ungkapnya.
Karena itu, Syafi’i mengapresiasi seluruh peran aktif masyarakat yang tergabung dalam penanganan operasi besar di Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo itu. Dalam operasi besar ini, terdapat 65 instansi yang tergabung dengan tugasnya masing-masing.
“Jumlah personil (yang dilibatkan) awal 379 orang. Bahkan kalau misal kita data, kemungkinan (jumlah personil) lebih dari itu. Karena ada musibah kemanusiaan, di situlah budaya orang Indonesia untuk berupaya saling membantu dan bergotong royong,” jelasnya.
Sementara dari 65 korban meninggal, Tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengindentifikasi 17 jenazah korban meninggal dunia. Para korban itu diantaranya :
- Maulana Alfan Ibrahimavic (13), warga Kalianyar Kulon gang 9 no.5, Kelurahan Pabean,Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya (meninggal DI RSI Siti Hajar)
- Mochammad Mashudul Haq (14) asal Dukuh Pakis Surabaya, meninggal di RSUD RT Notopuro
- Muhammad Soleh (22) asal Bangka Belitung, meninggal di RSUD RT Notopuro
- Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya, Surabaya
- Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya
- Firman Nur (16 tahun) warga Tembok Lor 38A, Surabaya
- Muhammad Azka Ibadur Rahman (13) warga Jalan Randu Indah Nomor 14, Kenjeran, Surabaya
- Daul Milal (15) warga Sitok Kapasan Gang VIII Nomor 18, Surabaya
- Nurudin (13) warga Karanggayam, Blegah, Madura
- Ahmad Rijalul Haq (16), warga Jalan Dapuan Baru, Kota Surabaya
- Moh Royhan Mustofa (17) warga Kamal, Bangkalan, Madura
- Abdul Fattah (18) warga Asem Manunggal, Bangkalan, Madura
- Wadiur Rohib (17) warga Gayungan, Kota Surabaya
- Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16) warga Bekasi
- Moh Dafin (13) warga Semarang
- M Ali Rahbini (19) warga Tambelang Sampang, Madura
- Sulaiman Hadi (15) warga Modung, Bangkalan, Madura. (par/wan)
Musala Putra Ponpes Al Khoziny