Batu, SERU.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Batu melakukan inspeksi terhadap 27 unit ambulans milik Puskesmas, Rumah Sakit maupun yang dioperasionalkan secara swadaya masyarakat. Inspeksi tersebut dilaksanakan di halaman Balai Desa Punten Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sabtu (4/10/2025).
Kepala Bidang Pelayanan Sumber Daya Kesehatan (P2SDK) Dinas Kesehatan Kota Batu ,dr. H. Icang Sarrazin, S.Ked kepada SERU.co.id mengatakan. Pemeriksaan terhadap Ambulans ini merupakan inisiatif dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Aditya Prasaja yang dibarengkan dengan pelatihan bagi tenaga relawan dari Ambulans. Secara detail, pengecekan dilakukan terhadap dua jenis Ambulans yakni Ambulans transportasi dan Ambulans jenis emergency.
“Kalau Ambulans yang dimiliki oleh desa-desa maupun swadaya masyarakat itu tergolong dalam Ambulans transportasi. Sedangkan Qmbulans milik Puskesmas dan rumah sakit itu masuk dalam kategori Ambulans emergency,” seru dr. Icang sapaannya.
Dr Icang menuturkan, dirinya sangat mengapresiasi terhadap Ambulans swadaya masyarakat yang di Kota Batu ini jumlahnya cukup banyak. Diantaranya Ambulans yang disiapkan oleh partai, pondok pesantren maupun komunitas-komunitas sosial lainnya. Ia cukup terkejut, karena beberapa Ambulans transportasi swadaya masyarakat, ada beberapa yang justru sudah mendekati klasifikasi Ambulans Emergency.
“Saya juga apresiasi dengan para relawan yang sangat antusias mengikuti pelatihan kegawatdaruratan dari Dinkes Batu ini,” ucapnya.
Saat ditanya kekurangan dari tiap-tiap unit Ambulans yang diinspeksi, dr Icang mengaku sudah cukup lengkap, tinggal beberapa item yang bisa dilengkapi kembali. Antara lain adalah alat pengaman diri (Apd) berupa apron untuk memproteksi badan si penolong.
“Kelengkapan APD itu tidak hanya masker dan sarung tangan saja tapi tetap harus menggunakan apron (pelindung dada). Karena saat menolong orang itu pasti kita akan bersinggungan dengan darah. Jangan sampai penolong pulang ke rumah malah justru menularkan penyakit ke keluarganya,” imbuhnya.
Dari kesimpulan yang ada, dari ke-27 Ambulans yang mengikuti inspeksi, semuanya dinyatakan laik untuk beroperasi sesuai dengan jenisnya. Diharapkan pula Ambulans milik desa dapat dilengkapi lagi dengan beberapa peralatan penunjang.
“Semoga pelatihan ini memberikan ketrampilan untuk para relawan dan petugas kesehatan lainnya yang bertugas di Ambulans,” tukasnya.
Sementara itu, salah satu Driver Ambulans milik Yayasan Al Irsyad Kota Batu, Amin hussein mengaku cukup puas dengan kegiatan yang diadakan oleh Dinkes Batu ini. Menurutnya, inspeksi dan pelatihan Kegawatdaruratan ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi tim relawan dalam melakukan pertolongan maupun kebutuhan pengantaran pasien.
“Kalau kami cuma Ambulans yang biasa membawa pasien dari rumah ke rumah sakit. Jadi kami bukan seperti Ambulans rumah sakit yang dilengkapi dengan peralatan medis lengkap. Sekedar membantu mengevakuasi atau mengantarkan pasien saja,” tutupnya. (dik/ono)