Jakarta, SERU.co.id – Presiden Prabowo Subianto menyebut kekurangan pelaksanaan program MBG hanya sekitar 0,00017 persen dari total makanan yang disalurkan. Program prioritas tersebut telah menjangkau sekitar 30 juta penerima manfaat. Bahkan, Prabowo menyebut program MBG akan menciptakan 1,5-1,6 juta lapangan pekerjaan pada awal tahun 2026.
Menurut Prabowo, kekurangan yang terjadi dalam implementasi program tersebut sangat kecil. Terutama bila dibandingkan dengan total penerima manfaat di seluruh Tanah Air.
“Bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya. Tapi kalau dihitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kesalahan itu hanya 0,00017 persen,” seru Prabowo dalam pidato penutupan Munas ke-VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Prabowo menyebut, saat ini sekitar 30 juta orang, baik pelajar maupun ibu hamil, telah menerima manfaat program MBG. Ia menilai, sebagian besar masyarakat di daerah merasakan dampak positif dari kebijakan tersebut.
“Banyak elite di Indonesia tidak bisa menduga bahwa anak-anak kita, rakyat kita, ada yang makan nasi pakai garam. Dengan MBG kita buktikan bisa memberi bantuan, sesuatu yang mereka butuhkan,” tutur Ketua Umum Partai Gerindra itu, dilansir CNN Indonesia.
Menyusul maraknya laporan keracunan di sejumlah daerah, Prabowo telah memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana pada Sabtu (27/9/2025). Dari pertemuan itu, ia mengeluarkan beberapa instruksi untuk memperkuat standar keamanan pangan di dapur MBG.
Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan memiliki koki terlatih, alat rapid test makanan dan perangkat sterilisasi peralatan makan. Selain itu, SPPG juga harus memasang filter air dan CCTV yang terhubung langsung ke pusat pengawasan.
“Kita ingin pastikan keamanan makanan terjamin. Keselamatan anak-anak Indonesia adalah yang utama,” kata Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) usai rapat tertutup bersama Presiden, Minggu (28/9/2025) malam.
Prabowo menambahkan, MBG tidak hanya berfungsi memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Namun juga mampu menggerakkan roda ekonomi. Setiap hari, program ini menyerap bahan pangan dari peternak, petani dan nelayan lokal.
“Perputaran ekonomi dari MBG bahkan sudah membuka peluang kerja baru. Dengan MBG ini, kita bisa menciptakan 1,5 hingga 1,6 juta lapangan kerja pada Januari-Februari 2026,” ujarnya.
Ia juga memastikan, pemerintah akan menambah anggaran program tersebut. Tahun 2026 akan gelontorkan mendekati Rp300 triliun untuk MBG. (aan/mzm)