Malang, SERU.co.id – Aremania meminta Pemkab Malang agar tidak melakukan pemugaran terhadap Stadion Kanjuruhan sebagai TKP sekaligus saksi bisu dalam Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Seruan itu disampaikan Aremania dalam aksi damai, Selasa (7/3/2023) siang. Mereka juga meminta agar dibuatkan stadion baru untuk homebase Arema FC serta menjadikan Stadion Kanjuruhan sebagai monumen atau museum.
Koordinator Aremania, Dadang Hoolopes mengatakan, pihaknya menolak keras segala bentuk perubahan terhadap stadion kebanggaan warga Kabupaten Malang itu. Tujuan agar tidak dibangun, agar semua tidak melupakan tragedi kelam yang menewaskan 135 nyawa dengan tragis tersebut.
“Kami harap Stadion Kanjuruhan jangan direnovasi atau dirombak,” seru Dadang Hoolopes, saat berorasi didepan gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang.
Dengan ini seluruh insan dan Pemerintah Kabupaten Malang bisa mengingat peristiwa itu. Dan dengan adanya museum atau monumen dapat menceritakan perjalanan Arema dan Aremania dari awam hingga Tragedi Kanjuruhan terjadi.
Menanggapi permintaan tersebut, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang Nurcahyo mewakili Bupati Malang, HM Sanusi menjelaskan, untuk saat itu, tidak ada kegiatan dalam bentuk apapun yang dilakukan Pemkab Malang terhadap Stadion Kanjuruhan.
“Stadion Kanjuruhan sampai saat ini tidak ada kegiatan apapun. Untuk itu kita sampaikan pemkab tidak ada program untuk renovasi atau membangun kembali Stadion Kanjuruhan,” ucap Nurcahyo.
Terkait pembangunan monumen di Stadion Kanjuruhan, pihaknya mengaku sudah mendiskusikannya dengan manajemen Arema.
“Kami sudah bicara dengan manajemen Arema bahwa stadion akan dibangunkan monumen Tragedi Kanjuruhan,” urainya. (wul/ono)
1 Komentar