Malang, SERU.co.id – Ratusan Aremania menggelar aksi demonstrasi, boikot dan menyegel Kantor Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Minggu (15/1/2023) siang. Aksi protes dilakukan Aremania, lantaran menganggap Arema FC tidak berpihak dan tidak memiliki rasa empati pada korban Tragedi Kanjuruhan.
Salah satu demonstran, Ferry mengatakan, aksi ini adalah salah satu bentuk kekecewaan mereka atas penanganan kasus yang tak kunjung usai. Dalam aksi tersebut, mereka melakukan pemasangan poster dan stiker yang mengartikan penyegelan dan pemboikotan terhadap Kandang Singa.
“Dalam pengamanan pertandingan itu menjadi puncak gunung es bobroknya pengelolaan sepakbola Indonesia. Termasuk klub Arema FC didalamnya yang mengesampingkan banyak aspek, seperti keselamatan supporter, demi mengeruk laba sebesar-besarnya,” seru Ferry.
Sebelumnya mereka melakukan longmarch dari Jalan Oro-oro Dowo menuju kantor Arema FC, Jalan Mayjend Panjaitan. Dengan menyanyikan lagu, Bagimu Negeri sambil menyalakan smoke bomb. Tak lupa sejumlah poster tuntutan yang mereka tuangkan tentang sikap manajemen Arema FC terhadap para korban.
Aremania merasa, pihak Arema FC yang selama ini mereka bangga-banggakan, terkesan diam dan bungkam dalam menyikapi penyelesaian kasus Tragedi Kanjuruhan tersebut. Arema FC dirasa hanya sebatas membuat tagar Usut Tuntas, namun tidak memberikan pendampingan hukum pada Aremania yang tengah menuntut keadilan hingga saat ini.
“Pihak PT AABBI (Arema FC) sampai detik ini hanya memberikan santunan untuk korban meninggal dunia sebesar Rp10 juta, korban luka berat Rp5 juta dan luka ringan Rp2 juta. Seolah tragedi ini tuntas hanya dengan angka nominal rupiah,” masygul Ferry.
Mereka tambah geram dengan sikap Arema FC, yang seolah-olah tidak ada apa-apa dan melanjutkan kompetisi tersebut.