Sudah 80 Tahun, Soto Pojok Gunung Kawi Masih Tetap Jadi Idola

soto pojok gunung kawi yang masih tetap jadi idola
Soto Pojok Gunung Kawi yang masih tetap jadi idola. (foto; wul)

Malang, SERU.co.id – Soto Pojok adalah satu rumah makan legendaris di Wisata Gunung Kawi Kabupaten Malang yang hingga kini masih eksis dan terus mempertahankan kualitas dan cita rasa. Meskipun sudah berdiri sejak tahun 1942 dan dikelola dua generasi tapi masih tetap digandrungi pelanggannya.

Pemilik Soto Pojok Gunung Kawi generasi ke-2, Sumartun mengatakan, sejak Khalifah atau ibunya pertama merintis rumah makan tersebut hingga saat ini racikan bumbu yang mereka pakai tetap dan tidak ada perubahan sekali.

Baca Lainnya
iklan hut malkot 109 pemkot malang
iklan hut malkot 109 perumda
Kuliner Gunung Kawi,Soto Pojok,Kabupaten Malang,Kecamatan Wonosari,gunung kawi
Kuliner Gunung Kawi,Soto Pojok,Kabupaten Malang,Kecamatan Wonosari,gunung kawi
Kuliner Gunung Kawi,Soto Pojok,Kabupaten Malang,Kecamatan Wonosari,gunung kawi
iklan hut malkot 109 pemkot malang
iklan hut malkot 109 perumda
IklanHUTMalkot109UM
IklanHUTMalkot109IBU
IklanHUTMalkot109SERU
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow

“Resep nggak ada yang berubah. Bumbunya tetap, ramuannya tetap. Ndak ada perubahan apa-apa,” seru wanita berusia 71 tahun itu.

Kepada SERU.co.id, dirinya mengaku bertahan meneruskan usaha turun temurun ini lantaran pelanggan sotonya banyak dan pelanggan lama yang masih terus menggemari masakan itu.

“Memang langganan sudah banyak sejak orang tua. Terus orang kampung sini, kalau makan soto belinya ya ke sini. Semua ada soto, tapi yang cocok di sini,” terangnya.

sumartun saat meracik soto.wul
sumartun saat meracik soto (wul)

Selain itu, tak jarang para pelanggannya yang berasal dari luar kota mampir ke warungnya untuk sekedar makan soto untuk bernostalgia.

Baca Juga : Ciam Si, Tradisi Kuno Tiongkok Ramal Nasib di Pesarean Gunung Kawi

“Kalau langganan, dulu anaknya, mantunya, cucunya, diajak ke sini. Lha sekarang kalau orang tuanya sudah nggak ada atau sudah nggak kuat ke sini, mereka masih ke sini. Kalau belum makan soto pojok, belum ke Gunung Kawi,” jelas Sumartun.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by SERU Media Terpercaya (@serumediaterpercaya)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *