Sri Mulyani : SDM Unggul Harus Kritis Tapi Solutif

Menkeu Sri Mulyani menyampaikan upaya pemerintah dalam mewujudkan SDM Unggul dari generasi muda saat ini. (rhd)

*UMM Anugerahi Sri Mulyani Tokoh Pemajuan Ekonomi Syariah

Bacaan Lainnya

Kota Malang, SERU – Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, SE., M.S.,Ph.D. berpesan kepada generasi muda agar berpola pikir dewasa dalam menanggapi kabar yang beredar dengan intelektual, sebagaimana layaknya mahasiswa yang berpikir kritikal, analitikal, dan problem solving. Pasalnya, generasi muda adalah Human Capital is Important, artinya sebagai modal SDM Unggul yang sangat penting.

“Seperti informasi Indonesia darurat hutang, apakah bisa dijelaskan secara detail darimana pernyataan tersebut dinilai. Teliti datanya, pembandingnya apa, dan instrumen lainnya bagaimana. Logika dari solusi tersebut apa? Jika melakukan kritik dan ingin berpartisipasi, harus mengupas itu,” ungkap Menkeu Sri Mulyani, usai menjawab pertanyaan salah satu dari 7.000-an mahasiswa baru UMM, dalam Orasi Ilmiah bertemakan Menyongsong Indonesia Maju: Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas SDM, di Dome UMM, Kamis (10/10/2019) siang.

UMM anugerahi Sri Mulyani Tokoh Pemajuan Ekonomi Syariah. (rhd)

Disebutkan pula, pada tahun 2045 Indonesia merayakan kemerdekaan 100 tahun atau Indonesia Emas 2045. Dimana generasi muda saat ini yang akan menjawab tantangan ke depan dengan mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Pasalnya, dunia berubah dengan cepat karena teknologi dan ekonomi, dengan munculnya produk dan implikasinya. Termasuk dampak positif dan negatif lainnya, seperti perubahan iklim, dan lainnya.

“Untuk bisa menghadapi tantangan global, maka diperlukan SDM yang siap terhadap teknologi inovasi. Harus bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing agar mampu mengejar Indeks GCI Malaysia (upper middle income) dan Korea Selatan (high income). Maka fokus perbaikan pada infrastruktur, kualitas SDM (kesehatan, skill, pasar tenaga kerja) dan kemampuan berinovasi, menjadi target pemerintah Indonesia,” ungkap Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) periode 2019 – 2023 ini.

Saat ini, kualitas SDM Indonesia di tingkat global menempati rangking 67, masih dibawah Singapura rangking 2, Malaysia posisi 27, dan Thailand posisi 66. “Untuk itu, APBN sebagai salah satu instrumen untuk mencetak SDM unggul. Dimana APBN sebagai modal pembiayaan untuk semua instrumen sebesar Rp 2.500 T. Sementara untuk kebutuhan anggaran pendidikan Rp 508,1 T. Sayangnya, saat ini APBN masih defisit Rp 300 triliun. Ini perlu upaya bersama untuk menutupi itu. Pemerintah akan selalu berkomitmen dalam mendorong perbaikan kualitas SDM melalui berbagai langkah afirmasi dan terobosan program kebijakan,” ungkap dosen tetap FEB UI ini.

Menteri terbaik dunia dalam ajang World Government Summit 2018 ini juga berpesan kepada UMM agar terus berkiprah, berkarya tidak mudah puas akan capainnya, dan selalu haus akan pencapaian baru. Sehingga mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan bangsa. “Diharapkan UMM agar tidak hanya mendidik kemampuan hard skill, kognitif dan intelektual mahasiswa. Tetapi juga membentuk soft skill antara lain berupa karakter yang berintegritas. Dan jangan lupa, jangan pernah lelah mencintai negeri ini,” tutup Sri yang juga anggota keluarga kehormatan Kampus Putih ini.

Selfi bersama civitas akademika UMM. (rhd)

Dalam kesempatan tersebut, UMM menganugerahkan penghargaan sebagai tokoh dalam bidang Pemajuan Ekonomi Syariah di Indonesia kepada Sri Mulyani. Dimana UMM menilai Sri Mulyani turut meletakkan landasan bagi pemajuan Ekonomi Islam. “Ibu Sri Mulyani turut mewujudkan pengembangan kualitas sumberdaya manusia, peningkatan kapasitas riset, mendukung kebijakan yang menunjang perkembangan ekonomi syariah, mendorong sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah atau otoritas dalam mengembangkan ekonomi syariah, serta mendukung upaya membangun wajah Islam yang inklusif dan sejalan dengan semangat kebhinekaan dalam bingkai NKRI,” ungkap Wakil Rektor I UMM, Prof Dr Syamsul Arifin, saat membacakan SK.

Sementara itu, Rektor UMM, Dr Drs Fauzan MPd, menyampaikan, Kampus Putih UMM senantiasa mengundang para tokoh nasional dari berbagai latar belakang bahkan tokoh internasional sebagai inspirasi pada para mahasiswa agar bisa menjadi tokoh-tokoh masa depan bangsa. “Beliau seorang Srikandi yang tahan banting dan bisa hidup di sembarang ‘alam’. ‘Alam’-nya pak SBY dan alamnya Pak Jokowi. Mudah-mudahan ke depannya beliau juga masuk di dalam jajaran kabinet berikutnya,” ungkap Rektor Fauzan. (rhd)

Pos terkait