Sumenep, SERU.co.id – Meskipun dari tahun ke tahun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep terus turun. Namun, Bupati Sumenep merasa belum puas dengan capaian penurunan angka kemiskinan tersebut.
Tekad Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo dalam menekan angka kemiskinan dengan melibatkan berbagai pihak dalam Forum Group Discussion (FGD). Harapannya FGD dapat merumuskan dan melahirkan kebijakan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025.
“Kami harapkan FGD ini ada kebijakan yang bisa menurunkan angka kemiskinan di daerah. Selain sokongan berupa bantuan melalui program pemerintah,” tandas Bupati dalam FGD, di Aula Bappeda Kabupaten Sumenep.
Data BPS menunjukkan angka penurunan kemiskinan Kabupaten Sumenep termasuk yang terbaik di Jawa Timur. “Angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep memang menurun setiap tahunnya,” jelasnya.
Hanya saja, kata Bupati, angka penurunan kemiskinan belum memuaskan. Sehingga pemerintah daerah menargetkan turun 10 persen, walaupun keinginnya itu dinilai tidak rasional.
“Tentu saja untuk menekan kemiskinan dengan target 10 persen, kami perlu kebijakan anggaran yang baik melalui rumusan kebijakan di setiap OPD melalui programnya,” tuturnya.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Sumenep, pada 2021 angka kemiskinan di Sumenep mencapai 20,51 persen, pada 2022 sebesar 18,76 persen dan pada 2023 turun menjadi 18,70 persen.
“FGD ini bisa menjadi acuan untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran dengan kerja sama dan sinergi semua elemen,” pungkas Bupati. (edo/mzm)








