Mendekati Akhir Tahun Harga Sayuran di Kota Batu Melonjak Tiga Kali Lipat

Mendekati Akhir Tahun Harga Sayuran di Kota Batu Melonjak Tiga Kali Lipat
Salah satu kegiatan makan rombongan wisata di Kota Batu yang dilayani oleh usaha Katering. (ist)

​Batu, SERU.co.id – Pelaku usaha katering di Kota Batu, Jawa Timur, merasakan pukulan telak akibat lonjakan harga sejumlah komoditas sayuran secara signifikan. Kota yang dikenal sebagai sentra penghasil sayur ini kini justru menjadi lokasi di mana bahan baku utama meroket tajam.

​Kenaikan harga yang paling mencolok terjadi pada sayuran yang sering digunakan untuk menu katering. ​Ketua Paguyuban Catering Pariwisata (PCP), Robbey Firmansyah, mengungkapkan data kenaikan yang mencengangkan. Cabai (lombok) yang semula dibanderol Rp28.000 per kilogram kini mencapai Rp85.000 per kilogram.

Bacaan Lainnya

“Wortel, dari harga awal sekitar Rp5.500 per kilogram, kini harganya melambung hingga Rp10 ribu per kilogram. Kembang kol yang awalnya Rp5-6 ribu perkilo menjadi Rp8 ribu per kg dan Sawi putih yang awalnya Rp3500 per kg, sekarang sampai Rp10 ribu per kg. Kenaikan ini rata-rata sudah mencapai tiga kali lipat,” seru Robbey.

​Kenaikan harga ini diperkirakan tidak hanya dipicu oleh faktor cuaca, tetapi juga imbas dari program makan bergizi gratis yang juga membutuhkan pasokan sayur dalam jumlah besar. Termasuk akibat dari momentum menjelang akhir tahun. ​

“Kenaikan harga bahan baku ini berimbas langsung pada membengkaknya biaya produksi harian katering,” ungkapnya.

Ia mengaku, harus memutar otak untuk menjaga kualitas dan porsi makanan tanpa harus menaikkan harga jual. Mengingat ketatnya persaingan di Kota Batu. Hal tersebut dirasakan pula oleh pelaku usaha katering lainnya yang enggan disebutkan namanya.

Pemilik usaha katering yang juga seorang ahli gizi ini harus pintar-pintar memodifikasi menu untuk mengatasi hal tersebut Misalnya dengan mengurangi pemakaian bahan yang harganya sedang melambung dan menggantinya dengan bahan lain yang harganya lebih stabil. Meski upaya lain juga yakni mencari pemasok alternatif dari luar wilayah yang menawarkan harga lebih kompetitif.

Tapi kami ya masih harus menanggung biaya tambahan transportasi sendiri. Atas dampak situasi ini, ada pihak yang mau memahami, tapi ada juga yang tidak. Bagi mereka, tetap menginginkan sesuai dengan isi katalog yang pernah mereka dapatkan,” imbuhnya.

Menurutnya, ​jika kenaikan ini terus berlanjut, satu-satunya jalan adalah menaikkan harga paket katering. Meskipun dikhawatirkan pelanggannya akan lari. Pihaknya sangat berharap ada subsidi atau intervensi harga dari pihak terkait agar kami bisa terus beroperasi tanpa harus membebani konsumen.

“Semoga ada intervensi pemerintah dan semoga situasi ini juga hanya sementara,” pungkasnya. (dik/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim