Kota Malang, SERU
Kali ketiga, Universitas Negeri Malang (UM) berhasil memecahkan Rekor MURI Dunia, dalam peragaan 16 busana berbahan rangkaian
12.248 keping keripik tempe, berbobot total 150 kilogram. Enam belas kostum tersebut diperagakan oleh para mahasiswi Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik UM, di Graha Cakrawala, Kamis (10/10/2019) sore.
“Setelah menimbang dan memperhatikan, serta melakukan penghitungan langsung, peragaan busana berbahan keripik tempe ini resmi tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai rekor dunia, dalam kategori Peragaan Busana Pertama dengan Busana dan Rangkaian Keripik Tempe,” jelas Sri Widayati, Senior Eksekutif Manager MURI, saat pembacaan keputusan MURI.
Ketua Panitia Pelaksana, Agus Sunandar, mengapresiasi kerjasama civitas akademika UM dalam pemecahan rekor peragaan kostum keripik tempe ini. Dalam hal ini kolaborasi dua Prodi, yaitu Prodi Tata Busana dan Tata Boga, pada Jurusan Teknologi Industri FT UM.
“Sengaja tema keripik tempe dipilih, untuk mengangkat salah satu kuliner khas ikonik Kota Malang, yang memang layak diusung sebagai karya inovasi. Ini kolaborasi dua Prodi, yaitu Prodi Tata Boga dan Tata Busana. Jadi keripik tempenya olahan dari Prodi Tata Boga, sedangkan desain lanjutannya Prodi Tata Busana,” jelas desainer ternama nasional dari Kota Malang ini.
Disebutkan Agus, timnya sempat mengalami kendala, yaitu pada perangkaian keripik tempe dengan benang. Mengingat keripik merupakan makanan yang mudah rapuh karena teksturnya tipis sebagai keripik. Namun tantangan tersebut berhasil dilalui dengan sejumlah rangkaian percobaan.
“Kesulitan utama itu keripik tempe kan berminyak, jadi menyatukan menggunakan jarum dan benang susah. Tapi itu dilakukan bergantian dengan teman sekelas. Selain itu, harus hati-hati agar keripik tetap utuh,” ungkap Nayla Adiba, salah satu model peraga kostum keripik tempe.
Sebelumnya, FT UM pernah memecahkan dua kali rekor MURI, yaitu 17.000 bakso bakar terpanjang dan 10 meter almamater terbesar. “Mewakili bapak Rektor, kami akan melakukan verifikasi dan justifikasi apakah pemecahan rekor diakui. Jika ya, akan ada apresiasi dari civitas.
Tantangan ke depan, kita tidak boleh berhenti sampai disini. Jika sudah satu, kedua, dan ketiga, maka harus ada keempat dan seterusnya. Smoga berlangsung terus dengan sukses dan bermanfaat,” sambut Wakil Rektor III UM, Dr. Muarifin, MPd.”Kali ketiga UM memecahkan rekor MURI. Kali ini dengan pakaian berbahan dasar kripik tempe.
Ini karya monumental sehingga akan menambah raihan prestasi dan penghargaan Fakultas Teknik ditingkat nasional dan internasional. Maka, terus dan kembangkan karya-karya monumental ini,” sambut Dekan Fakultas Teknik, dr Marji M.Kes, sembari mengapresiasi Lilik Rohani, owner keripik tempe ‘Rohani’ yang telah mendukung UM. (rhd)