Kabag Perekonomian dan SDA Monitoring Pupuk Subsidi, Antisipasi Pupuk Langka di Sumenep

Kabag Perekonomian dan SDA Monitoring Pupuk Subsidi, Antisipasi Pupuk Langka di Sumenep
Monitoring Distribusi Pupuk Subsidi. (Seru.co.id/edo)

Sumenep, SERU.co.id – Antisipasi kelangkaan pupuk di masyarakat, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, bersama Tim KP3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) lakukan monitoring dan evaluasi pada gudang penyangga. Termasuk kios-kios penyalur pupuk bersubsidi di Kecamatan Bluto, Pragaan, Guluk-guluk dan Ganding.

Menurut Dadang, kunjungan tersebut memastikan kebutuhan pupuk bersubsidi terpenuhi dan tidak ada kendala stok.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, pendistribusian pupuk kepada petani sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan oleh pemerintah,” serunya.

Untuk itu, Dadang mengimbau agar petani melakukan penebusan sesuai mekanisme yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Untuk selanjutnya kami pastikan di wilayah-wilayah timur termasuk Dungkek, Gapura, Batu Putih, Ambunten, kami akan pantau juga untuk memastikan masyarakat khususnya petani mendapatkan pupuk bersubsidi ini sesuai dengan HET yang ditentukan,” imbuhnya.

Dadang menegaskan, timnya sangat serius dalam penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan peraturan pemerintah. Sehingga melibatkan APH yang dalam hal itu Kejaksaan, dan jajaran Polres.

Perlu diketahui, HET untuk pupuk urea kemasan 50 kg seharga Rp 1.800/kg atau Rp 90.000/sak, pupuk NPK phonska kemasan 50 kg Rp 1.840/kg atau Rp 92.000/sak, pupuk NPK kakao kemasan 50 kg Rp 2.640/kg atau Rp 132.000/sak, pupuk ZA kemasan 50 kg Rp 1.360/kg atau Rp 68.000/sak, dam pupuk organik petroganik kemasan 40 kg Rp 640/kg atau Rp 25.600/sak.

Berdasarkan hasil kunjungan di gudang penyangga (induk) di Bluto, stok pupuk urea tersedia 130 ton dan NPK 150 ton setelah disalurkan ke beberapa kecamatan sesuai surat pesanan.

Gudang tersebut setiap harinya juga melakukan pengiriman pupuk antara 150 – 200 ton. Untuk jumlah gudang penyangga di Kabupaten Sumenep semuanya ada 3. Selain di Bluto, ada juga di Saronggi dan Marengan.

Sedangkan hasil kunjungan yang dilakukan ke beberapa PPTS (penerima pupuk pada titik serah ) di Kecamatan Pragaan, Guluk-guluk dan Ganding, dipastikan Dadang stok pupuk di PPTS tersebut aman dan petani menebus sesuai HET.

Di setiap tempat yang dikunjungi, Dadang juga selalu bertanya kepada penanggungjawab/pemilik kios/kelompok petani kendala tentang yang dihadapi. Hal itu menurutnya semata-mata agar tim benar-benar mendapatkan data di lapangan.

Hal itu juga untuk meminimalisir informasi yang kurang akurat yang sering beredar dan meresahkan masyarakat.

“Makanya saya dari tadi saya terus bertanya, karena kalau ditemukan pelanggaran, sanksinya sudah jelas,” ujarnya.

Kepada salah satu pengelola kios UD Mekar Jaya di Pragaan, Nawari, ia juga menegaskan agar melakukan pola komunikasi yang baik dengan kelompok petani, sekaligus mengimbau agar melayani petani dengan maksimal.

Tak lupa Dadang juga menyampaikan apresiasi atas cara-cara komunikatif yang dilakukan oleh Nawari dan kelompoknya agar penyaluran subsidi sesuai dengan peraturan.

“Kita apresiasi karena bisa berdiskusi terkait penyaluran pupuk biar tidak dimanfaatkan pihak-pihak lain,” tutupnya. (edo/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim