Malang, SERU.co.id – Masa Pandemi bagi sebagian masyarakat Indonesia menjadi penghalang untuk terus produktif. Namun sebaliknya, jadi pemacu semangat bagi TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 18 Dau Kabupaten Malang.
Terhitung sejak bulan Agustus 2020, kolaborasi Internasional dengan Birla High School India resmi dimulai. Sejumlah kegiatan seperti mendongeng, kolase, menari dan menyanyi dalam bahasa Inggris secara bergantian dilaksanakan.
Bagi TK ABA 18 Dau, kesempatan untuk berkolaborasi dengan sekolah luar negeri, merupakan tantangan yang baik demi pengalaman internasional bagi guru dan siswa.
“Bu Urifah datang pada saat kami sedang bersemangat mencipatakan nuansa baru di sekolah kami. Tawaran kolaborasi bu Urifah, kami tangkap dan kami persiapkan segala sesuatunya dengan maksimal,” cerita Khotibul Umami, Kepala TK ABA 18 Dau.

Mamik, sapaan akrabnya, lantas mempersiapkan komunikasi efektif dengan seluruh guru, wali murid, pembina, serta Ketua Pimpinan Ranting dan Cabang Aisyiyah Kecamatan Dau, yang menaungi operasional sekolah. Kedua sekolah saling mengirimkan file kegiatan pembelajaran yang telah disepakati, kemudian dipresentasikan pada masing-masing siswa yang sedang mengikuti program Belajar dari Rumah (BDR).
“Laiknya kolaborasi, sekolah di Indonesia dan sekolah dari sejumlah negara, seperti Spanyol, Turki, India dan Italia, telah melaksanakan korespondensi siswa. Baik melalui surat maupun konferensi virtual, agar siswa dapat berkomunikasi secara synchronous dengan teman-temannya di luar negeri,” papar Urifah, kolaborator internasional independen yang menjembatani kolaborasi ini.
Tema The Jungle Rhythm diusung sebagai tema kolaborasi kegiatan daring. Dalam kegiatan ini anak-anak diperkenalkan dengan hewan nasional dari beberapa negara, seperti harimau hewan nasional India, singa hewan nasional Inggris, beruang hewan nasional Rusia, panda hewan nasional Cina, banteng hewan nasional Spanyol.

Pada daring berikutnya, siswa melakukan kunjungan virtual ke kebun binatang kreatifitas guru TK ABA 18 Dau, peragaan busana kostum hewan dari berbagai negara, mendongeng dalam bahasa Inggris dan mengirimkan kolase yang dibuat oleh siswa. Kemudian ditutup pembuatan video menari dengan iringan musik dan lagu anak Indonesia yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
“Kami harus melibatkan pihak ahli, melalui jaringan alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Bu Urifah membantu kami menggandeng dosen prodi melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),” jelas Mamik.
Akhirnya dipilih tiga lagu anak Indonesia terkenal, yaitu Burung Kakatua, Cicak-Cicak di Dinding dan Kupu-Kupu yang Lucu, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Siswa sama sekali tidak mengalami kesulitan dalam menghafal lagu dalam bahasa Inggris. Karena mereka sudah dapat menyanyikan ketiga lagu dalam versi bahasa Indonesia.
Guru-guru yang sebelumnya telah dilatih oleh dosen dari UMM, melatih siswa menyanyi sambil menari sampai produk akhir berupa video selesai. Menurut Mamik, proses ini berat tapi semangat anak-anak yang membuat mereka tidak lelah untuk terus memperbaiki sampai karya ini terwujud.
“Selain itu, dukungan dosen dan tim Laboratorium Ilmu Komunikasi UMM memberikan kontribusi besar dalam kegiatan kolaborasi ini. Dan yang membanggakan, menjelang proses akhir video, karya tiga lagu yang dinyanyikan anak-anak sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dari Kemenkumham,” tandas Mamik, yang juga alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris kampus putih.
Bentuk kolaborasi yang telah dilaksanakan oleh TK ABA 18 Dau ini merupakan alternatif kolaborasi. Sangat mungkin dilakukan oleh sekolah manapun. (rhd)