Malang, SERU.co.id – Universitas Widya Gama (UWG) Malang melepas 500 wisudawan dalam Wisuda ke-85 di Hall Lantai 5 Kampus 2 UWG Malang, Sabtu (22/11/2025). Tak hanya wisuda, UWG Malang juga meresmikan Fakultas Sains dan Teknologi Informasi dengan Prodi S1 Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin). Serta Prodi S3 Sains Manajemen.
Rektor UWG Malang, Dr Anwar SH MHum mengatakan, secara seremonial wisuda tidak ada hal berbeda yang mencolok. Sebagai bukti komitmen UWG Malang dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan memenuhi kebutuhan teknologi. Maka dalam momen tersebut diresmikan Fakultas Sains dan Teknologi Informasi dengan dua prodi baru pula.
“Pembukaan prodi dan fakultas baru ini langkah strategis UWG dalam merespons kebutuhan industri dan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. Program ini diharapkan menjadi pusat pengembangan riset unggulan untuk memperkuat kontribusi UWG dalam bidang ilmu manajemen. Bahkan perkuliahan sudah berjalan sebulan, dan kami tidak menargetkan jumlah mahasiswa baru di tahun pertama ini,” seru Anwar Cengkeng, sapaan akrab mantan aktivis 98 tersebut usai wisuda, Sabtu (22/11/2025).
Terkait pembukaan Program Doktor (S3) Sains Manajemen, UWG Malang telah memperoleh izin dari Kemendiktisaintek pada tahun 2025. Bahkan, Rektor UWG mengklaim, fakultas dan prodi baru tersebut merupakan satu-satunya di Jawa Timur, selain prodi serupa di UB Malang dan PTS di Surabaya dengan kurikulum berbeda.
“Keputusan membuka prodi baru telah dilakukan melalui kajian studi kelayakan yang mendalam. Kami ingin membentuk SDM-SDM yang menguasai teknologi informasi, agar nantinya lulusan memiliki kompetensi, baik dalam pengembangan perangkat lunak maupun perangkat keras,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor UWG berpesan, agar para wisudawan siap menghadapi dunia profesional dengan kompetensi dan integritas. Salah satu komitmen tersebut, pihaknya mewadahi alumni yang sudah bekerja dapat kembali kuliah dengan jenjang lebih tinggi di UWG Malang.
“Kami berharap, para lulusan UWG tidak hanya sukses dalam karier, tetapi juga terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dengan pembukaan prodi baru tersebut, harapannya alumni yang sudah bekerja kembali ke kampus menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Anwar, didampingi Kahumas UWG Malang, M Ramadhana Alfaris SSn MSi MH.
Komitmen untuk lima tahun mendatang, UWG Malang menegaskan visinya untuk terus tumbuh sebagai perguruan tinggi berkualitas yang adaptif terhadap perubahan zaman. Dengan berbagai capaian yang diraih pada tahun 2025, mulai akreditasi unggul, pembukaan program studi baru, hingga penguatan riset melalui fakultas baru.
“Diharapkan hadirnya program doktor menjadi fondasi kuat bagi UWG dalam membangun reputasi akademik di tingkat nasional,” lanjutnya.
Terkait pelaksanaan Wisuda ke-85, UWG Malang mencatat jumlah peserta terbanyak dibandingkan periode sebelumnya. Ketua Pelaksana Wisuda, Dr. Ir. Candra Aditya menyampaikan, lebih dari 100 wisudawan berasal dari program pascasarjana Magister Hukum Kesehatan (MHKes), Magister Hukum (MH) dan Magister Manajemen (MM).
“Program Magister Hukum Kesehatan (MHKes) ini lulusan pertama. Kemudian kami juga memberikan penghargaan kepada salah satu mahasiswa S1 yang meninggal sebelum ujian akhir skripsi, disampaikan kepada kedua orangtuanya,” ucap Candra.
Menghadirkan orasi ilmiah oleh Haemiwan Z Fathony ST MBA, profesional yang telah lebih dari 30 tahun berkecimpung dalam transformasi digital dan implementasi sistem IT strategis di Indonesia maupun mancanegara. Haemiwan merupakan putra dari Ketua YPPI Widya Gama Malang, Prof H.A Mukthie Fadjar SH MS.
Ada kisah menarik wisudawan terbaik Wisuda ke-85, yakni Bellinda Oktovanny Berliana Putri, peraih IPK 3,94, dari Fakultas Hukum (FH). Meski menjalankan peran sebagai ibu dengan dua putra, Bellinda mengaku, memiliki motivasi tersendiri untuk menyelesaikan kuliahnya.
“Rasanya menjadi wisudawan terbaik itu sangat luar biasa dan tidak mengira. Saya memilih konsentrasi hukum perdata dan menulis tugas akhir tentang pajak sarang burung walet di Kabupaten Pasuruan,” ucap wanita yang telah magang lebih dari dua tahun di salah satu Law Firm.
Bellinda juga membagikan tips dalam mendapatkan nilai akademik tinggi. Yakni wajib membaca minimal tiga buku untuk satu mata kuliah sebelum semester dimulai, sebab strategi tersebut akan memudahkan kuliah hingga UAS.
“Saya yakin ga perlu ngoyoh belajar lagi sebelum UAS. Saat ini saya tinggal menunggu sumpah di Pengadilan Tinggi, karena pengangkatan advokat sudah setelah magang 2 tahun lebih,” tandasnya. (rhd)








