Malang, SERU.co.id – Puluhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Malang berhenti beroperasi sementara. Mogoknya produksi MBG tersebut disebabkan karena keterlambatan transfer dana dari pihak Badan Gizi Nasional (BGN).
Sekretaris I Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program MBG Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi menerangkan, berhentinya operasi yang terjadi di beberapa SPPG di Kabupaten Malang ini bukan dihentikan dari pihak BGN. Namun, adanya keterlambatan transfer dana yang terjadi, sehingga SPPG tersebut memilih berhenti sementara.
“Bukan memberhentikan, mereka (SPPG) supply untuk belanjanya dari anggaran BGN. Saya tidak paham apakah telat transfer atau proposal mengajukan telah, sehingga ada beberapa yang belum tertransfer,” seru Mahila, saat dikonfirmasi, Senin (17/11/2025).
Mahila mengatakan, dirinya tidak tahu secara pasti berapa SPPG di Kabupaten Malang yang berhenti beroperasi. Mengingat, pihak yayasan yang menaungi SPPG tersebut berhubungan langsung dengan BGN, sehingga pihaknya tidak tahu secara pasti data yang ada.
“Tidak akurat ya, pokoknya ada beberapa itu puluhan. Banyak juga yang sudah menerima transfer dan sudah beroperasi lagi,” terangnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Pendidikan Kota Malang yang menaungi SPPG Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Djoni Sudjatmoko membenarkan, jika terjadi keterlambatan transfer dana dari BGN. Namun keterlambatan yang dialami hanya terjadi selama satu hari saja.
“Sudah cair kok, hanya terlambat sehari karena katanya ada penyesuaian sistem dengan peraturan baru BGN,” terang Djoni.
Dirinya menjelaskan, karena keterlambatan tersebut pihaknya memutuskan untuk berhenti sementara beroperasi.
“Libur nggak masak cuman sehari, harinya saya kurang tahu, sepertinya Senin Selasa masih masak, Rabu saja nggak masak, besok sudah jalan lagi. Tapi relawan tetap kerja bersih-bersih dapur semua,” ungkapnya. (wul/mzm)








