Situbondo, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten Situbondo menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk melakukan reaktivasi jalur kereta api Panarukan-Jember-Kalisat.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengatakan bahwa dengan beroperasinya kembali jalur kereta api akan menjadi penunjang transportasi barang dan jasa dari Situbondo ke daerah lain maupun sebaliknya.
“Kita menyambut baik rencana reaktivasi jalur kereta api Panarukan – Jember – Kalisat ini akan menopang transportasi barang dan jasa. Apalagi ini kan dekat pelabuhan. Otomatis, angkutan barang menggunakan kereta api menjadi sektor yang menjanjikan,” seru Mas Rio, sapaan akrab Bupati Situbondo, Kamis (2/10/2025).
Lebih lanjut, Mas Rio menambahkan bahwa selain mendukung sektor logistik, jalur kereta api juga diyakini memberikan dampak positif bagi dunia pariwisata Situbondo. Seperti Wisata Pantai Pasir Putih misalnya, akan lebih mudah dijangkau wisatawan dari Bondowoso maupun Jember.
“Keberadaan jalur KAI akan menambah akses menuju wisata Pasir Putih. Dominan pengunjung datang dari Bondowoso dan Jember,” imbuhnya.
Bupati menyebut rencana reaktivasi ini sejalan dengan dorongan pemerintah pusat. Meski begitu pihaknya memastikan akan melakukan langkah langkah humanis dan persuasif, mengingat sebagian jalur sudah menjadi organisasi warga.
“Mitigasi pasti dilakukan. Kami akan sampaikan ke pusat bahwa sebagian jalur sudah ditempati rumah warga. Solusinya tentu dengan pendekatan agar masyarakat tidak dirugikan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Situbondo, Rikwan Sugiharto mengatakan, bahwa reaktivasi jalur kereta api Panarukan – Jember – Kalisat ini masuk dalam rencana induk perkeretaapian nasional, dan dicanangkan, pada tahun 2029 sudah mulai beroperasi.
Baca juga: Bupati Situbondo Kukuhkan Pengurus GOW Situbondo Masa Bhakti 2025-2030
“Hasil rapat kami dengan Balai Teknik Perkeretaapian, bahwa reaktivasi jalur Panarukan – Jember – Kalisat ini tahapannya akan dimulai tahun depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pihaknya menjelaskan bahwa tahap pertama pihak perkeretaapian akan melakukan pendataan aset di antaranya dengan menghitung jumlah jembatan, ruas jalan yang perlu diganti, bantalan rel dan lainnya yang mendukung reaktivasi kereta api.
“Awal 2026 pihak perkeretaapian sudah mulai melakukan pendataan aset, setelah itu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dan tahun 2027 melakukan pembersihan jalur untuk mengembalikan fungsi jalur kereta api,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Zubaidah, mengaku khawatir bila rumah yang ditempatinya harus digusur.
Sebab, Ia sudah puluhan tahun tinggal di lahan jalur kereta dan berharap ada kepastian dari pemerintah jika reaktivasi benar-benar dijalankan.
“Tanah ini memang milik negara, tapi kami terpaksa menempatinya. Kalau digusur, kami berharap ada solusi. Jangan sampai kami tidak punya tempat tinggal,” pungkas Zubaidah. (aza/mzm)