13 SPPG di Kota Malang Belum Kantongi SLHS, Target Rampung Bulan Depan

13 SPPG di Kota Malang Belum Kantongi SLHS, Target Rampung Bulan Depan
SPPG di Kota Malang segera mengantongi SLHS. (Seru.co.id/bas)

Malang, SERU.co.id – Sebanyak 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Malang belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kendati demikian, pengurusan SLHS ditargetkan rampung bulan depan, karena prosesnya sudah berjalan.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, pihak pengelola SPPG sedang mengurus SLHS. Ia meminta semua pihak bersabar, sebab Badan Gizi Nasional (BGN) selalu mengawasi operasional pengadaan MBG.

Bacaan Lainnya
Wali Kota Malang bersama Koordinator SPPI Kota Malang membahas percepatan pengurusan SLHS. (Seru co.id/bas)
Wali Kota Malang bersama Koordinator SPPI Kota Malang membahas percepatan pengurusan SLHS. (Seru co.id/bas)

“Semua sedang berproses. Insyaallah sudah dicek semua, hanya tinggal mengeluarkan sertifikat,” seru Wahyu, di sela-sela peninjauannya di SPPG Buring, Senin (29/9/2025).

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu optimis, sertifikat tersebut segera terbit dalam waktu dekat. SLHS dinilai penting, guna memastikan standar kebersihan, kualitas sumber daya manusia (SDM), dan proses pengolahan makanan.

“Saya melihat langsung sampel salah satu SPPG. Alhamdulillah, prosesnya (pengadaan MBG, red) sesuai SOP,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menanggapi pemberitaan soal kasus keracunan yang sempat terjadi di daerah lain. Masyarakat Kota Malang diminta tidak cemas, karena proses produksi makanan di SPPG telah melalui prosedur dan selalu dalam pengawasan.

“Pengawasan berlapis perlu dilakukan untuk menjaga kualitas makanan yang diproduksi. Dalam peninjauan kali ini, saya juga melibatkan Koordinator Wilayah SPPI yang mengawasi seluruh SPPG,” tuturnya.

Wahyu menegaskan, meski program ini berada di bawah kendali pusat melalui BGN, pemerintah daerah tetap diminta melakukan pengawasan. Pemkot Malang terbuka dengan setiap pengaduan masyarakat, apabila ditemukan persoalan terkait MBG di sekolah.

Sementara itu, Koordinator SPPI Kota Malang, Muhammad Athoillah menyatakan, dari total 13 SPPG seluruhnya masih dalam proses pengajuan SLHS. Pihaknya menargetkan, penyelesaian sertifikat tersebut rampung dalam waktu satu bulan ke depan.

“Kami akan mempercepat proses SLHS dan terus berkoordinasi dengan Pak Wali. Targetnya satu bulan selesai,” kata Atok, sapaan akrabnya.

Pria asli Malang itu menyebutkan, saat ini ada sekira 29.000 siswa yang menerima MBG di Kota Malang. Ke depannya, ditargetkan setiap SPPG bisa melayani sekitar 3.000 siswa.

“Jumlah SPPG juga akan diupayakan terus bertambah hingga 85 titik. Pembagian ini sesuai jumlah sekolah penerima manfaat,” ujarnya.

Atok optimis, program MBG di Kota Malang dapat berjalan dengan lancar. Meski jumlah SPPG bertambah, namun kepatuhan terhadap SOP dan kepemilikan SLHS menjadi kunci keberhasilan program.

“Insyaallah kami bisa mengantisipasi risiko keracunan. Kami selalu mengikuti SOP dari BGN,” pungkasnya. (bas/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait