Malang, SERU.co.id – Universitas Ma Chung mengukuhkan dua Guru Besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), yakni Prof Dr Pieter Sahertian MSi dan Prof Dr Anna Triwijayati SE MSi. Pengukuhan tersebut menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasi Dies Natalis ke-18 bertemakan “Collective Impact for Sustaining Growth”.
Rektor Universitas Ma Chung, Prof Dr Stefanus Yufra M Taneo MS MSc menyampaikan, pihaknya telah menunjukkan kinerja membanggakan dalam berbagai aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam setahun ini, pengukuhan profesor menjadi momentum refleksi atas berbagai capaian institusi.
“Ada banyak capaian yang diraih oleh Ma Chung dalam setahun ini, salah satunya momen bersejarah yaitu pengukuhan dua profesor. Selain itu, peningkatan jumlah dan kualitas penelitian, perluasan kerja sama internasional, hingga kemajuan signifikan penguatan tata kelola dan sumber daya manusia,” seru Prof Yufra, sapaan akrabnya, di Balai Pertiwi Universitas Ma Chung, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, kehadiran dua guru besar baru ini tidak hanya memperkaya khasanah keilmuan di lingkungan kampus Ma Chung. Tetapi juga memperkuat reputasi Universitas Ma Chung sebagai institusi yang siap bersaing secara global
“Dengan tambahan dua guru besar ini, maka Ma Chung telah memiliki enam profesor, sehingga masing-masing akan membentuk profesorship dengan keahliannya masing-masing. Dengan anggota dosen-dosen muda, harapannya Ma Chung dapat mengembangkan keilmuan yang siap memberikan dampak lebih besar kepada masyarakat,” imbuhnya.
Disisi lain, dengan enam profesor tersebut, Universitas Ma Chung dapat mendirikan porgram S3. Dimana sinergisitas mereka dapat menghasilkan output dan outcome sebagai kampus berdampak dalam membangun bangsa.
“Sebagaimana disampaikan Kepala LLDIKTI, Universitas Ma Chung sebagai agent of change dari hulu ke hilir dengan value added para guru besarnya,” terang Prof Yufra.
Selain pengukuhan guru besar, rangkaian Dies Natalis ini menjadi momentum pemaparan Laporan Rektor yang mencakup capaian di berbagai bidang. Seperti pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kerja sama, kemahasiswaan, serta publikasi ilmiah dan eksistensi media.
Universitas Ma Chung tercatat telah menghasilkan lebih dari 125 publikasi ilmiah, memperluas jaringan kerja sama internasional. Serta mencatat pertumbuhan signifikan dalam eksistensi media dengan 258 liputan online sepanjang tahun akademik.
“Dengan berbagai pencapaian tersebut, Universitas Ma Chung menegaskan peran dan komitmennya. Dalam membangun institusi yang berkelanjutan melalui dampak kolektif yang nyata,” tandasnya.
Pengukuhan Prof Pieter Sahertian dan Prof Anna Triwijayati
Prof Dr Pieter Sahertian MSi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Administrasi Bisnis Program Studi Magister Manajemen Inovasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dalam pidato pengukuhan berjudul: ‘Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Budaya: Tantangan Pemimpin di Tengah Keragaman Budaya Global dan Etika Kepemimpinan Digital,’
“Ini merupakan sebuah gagasan dan pemikiran kecil setelah melalui sejumlah perenungan, refleksi ilmiah dan interaksi akademik,” ucap Prof Pieter, sapaan akrabnya.
Disebutkannya, kepemimpinan berbasis nilai merupakan landasan penting dalam menciptakan organisasi yang berkelanjutan dan berintegritas. Di era globalisasi, para pemimpin harus menghadapi tantangan keberagaman budaya yang semakin kompleks.
“Dalam era global yang ditandai dengan digitalisasi berbasis teknologi, diperlukan peningkatan kepemimpinan yang beretika,” ungkap mantan Rektor Unikama dua periode 2012-2017 dan 2017-2023.
Sementara itu, Prof Dr Anna Triwijayati MSi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Perilaku Konsumen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dalam pidato pengukuhan berjudul: “Prosumption di Era Kapitalis Digital: Monetisasi atau Kreatifitas?”
“Kami menyoroti pergeseran peran konsumen menjadi produsen digital dalam era ekonomi berbasis platform,” ucap Prof Anna, sapaan akrab profesor perempuan pertama di Universitas Ma Chung ini.
Disebutkannya, penelitian ini pernah ditampilkan dalam orasinya pada tahun 2022. Dan pernah dibukukan dalam buku terbitan 2024 berjudul “Perilaku Konsumen Digital: Saat ‘Prosumer’ mendominasi dunia digital dan e-commerce.”
“Digital capitalism impact ditandai adanya prosumer (individu/kelompok) tidak hanya menjadi konsumen (pengguna), tetapi juga terlibat dalam proses produksi. Mereka menggabungkan peran produsen dan konsumen, aktif berpartisipasi dalam berbagai tahap siklus produk, mulai dari pengembangan hingga distribusi,” jelas Prof Anna.
Apresiasi LLDIKTI Wilayah VII dan Ketua Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera
Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof Dr Dyah Sawitri MM menyampaikan, gelar Guru Besar adalah kehormatan sekaligus amanah. Para dosen dituntut produktif secara ilmiah dan menjadi motor perubahan di masyarakat, sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kampus berdampak itu memiliki added value baik output maupun outcome dalam dunia pendidikan kepada masyarakat. Misalnya hilirisasi swasembada pangan, pengentasan kemiskinan, menunjukkan kampus sebagai agent of change. Sehingga profesor yang dikukuhkan memiliki added value yang luar biasa,” beber Bu Kalem, sapaan Prof Dyah. dari singkatan Bu Kepala Lembaga.
Bahkan atas capaian riset unggulan dan penelitian terbanyak se-Indonesia, serta Ormawa terbanyak oleh kampus-kampus wilayah VII. LLDIKTI Wilayah VII mendapatkan penghargaan dari Kemenristekdikti, atas dukungan terhadap kampus berdampak dan Ormawa bagi mahasiswa.
“Sebagai pelayan perguruan tinggi, kami harus memberikan pelayanan terbaik, sehingga layanan kami ditunjukkan/dinilai dengan prestasi PPID Terinformatif,” jelas mantan Rektor Uniga Malang ini.
Ketua Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera, Tee Teguh Kinarto menyampaikan, harapan agar semangat Dies Natalis ini menjadi penyemangat baru untuk terus menapaki visi strategis universitas.
“Universitas Ma Chung kini memasuki usia dewasa. Dengan semangat kolektif, kami percaya Ma Chung akan mencapai tujuannya menjadi universitas unggul, pilihan masyarakat dan mandiri pada tahun 2027,” jelasnya. (rhd)