Pemberian Nutrisi Balita, Solusi Pemkot Batu Lawan Stunting

Ilustrasi kegiatan Pengembangan dan pengukuran tinggi badan Balita di Posyandu. (ist) - Pemberian Nutrisi Balita, Solusi Pemkot Batu Lawan Stunting
Ilustrasi kegiatan Pengembangan dan pengukuran tinggi badan Balita di Posyandu. (ist)

Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Kesehatan terus berupaya untuk menekan angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak. Salah satunya melalui upaya pemberian nutrisi kepada Balita.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari menyatakan, pemberian nutrisi merupakan langkah penting membangun komitmen bersama dalam penurunan angka stunting. Sekaligus memastikan intervensi telah dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai rencana. Intervensi gizi spesifik dilakukan dengan memberikan nutrisi tambahan untuk ibu dan bayi, mulai dari pemberian susu, vitamin dan buah-buahan.

Baca Juga

“Intervensi gizi sensitif diberikan melalui edukasi pola makan menu gizi seimbang,” serunya.

Upaya pencegahan stunting oleh Pemkot Batu sudah dilakukan jauh sebelumnya. Berdasarkan laporan Riskesdas 2018, muncul angka 28 persen jumlah stunting di Kota Batu. Pada 2018 hingga 2020 menurun drastis dari 28,33 persen hingga ke 14,83 persen.

“Namun pada 2020 sampai 2022, angka tersebut masih stagnan berkisar di 14 persen. Saya mengharapkan angkanya terus turun dan anak-anak di Kota Batu memiliki tumbuh kembang yang baik,” ungkapnya

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batu, bahkan pernah menggelar audit Kasus Stunting pada Desember 2022 lalu. Berdasarkan hasil rapat koordinasi tersebut, sejumlah rekomendasi penanganan kasus stunting muncul untuk mengidentifikasi risiko dan penyebab terjadinya stunting pada Balita. Lima rekomendasi untuk menurunkan angka stunting di Kota Batu itu diantaranya peningkatan, pelaksanaan sosialisasi, dan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting. (dik/mzm)


Baca juga:

Berita Terkait