Dia juga mengatakan, untuk komoditas penyumbang inflasi di Kota Malang sendiri didorong oleh lima komoditas. Yaitu cabai rawit (0,26%), angkutan udara (0,08%), bawang merah (0,07%), kontrak rumah (0,06%), dan cabai merah (0,06%).
“Kenaikan cabai rawit disebabkan karena pergantian musim yang mengakibatkan gagal panen dan biaya jasa transportasi yang tinggi. Kenaikan harga bawang merah merupakan imbas dari penurunan luas tanam dan cuca ekstrem Maret lalu,” lanjutnya.
Sedangkan untuk kenaikan harga kontrak rumah, terjadi seiring persiapan tahun ajaran baru bagi pelajar yang membutuhkan tempat tinggal sewa. Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya untuk mendotong pemulihan ekonomi. Hal ini didukungnya dengan kondisi pandemi yang sudah melaindai di Kota Malang, sehingga segala bentui mobilitas masyarakat dapat dilakukan.
“Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat seiring dengan akselerasi vaksinasi Covid-19. Sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” tutupnya. (bim/mzm)
Baca juga:
- Malang Teacher Fest Bentuk Optimalisasi Potensi Guru
- Pesta Rakyat Rutam Nuwus Suguhkan Festival Bakso Gratis dan Sembako Murah
- Dandim 0833/Kota Malang Sosialisasi P4GN pada Pelajar SMPN Kota Malang
- Jelang Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban dan Forkopimda Gelar Doa Bersama
- Babinsa Sukun Hadiri Musyawarah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Warga Bandulan