Kota Malang Alami Inflasi November 0,16 Persen, Inflasi Tahunan Masih Terkendali 2,71 Persen

Kota Malang Alami Inflasi November 0,16 Persen, Inflasi Tahunan Masih Terkendali 2,71 Persen
Komoditas tomat, cabai merah, bawang merah dan kacang panjang penyebab inflasi Kota Malang pada November 2025. (Meta AI)

Malang, SERU.co.id – Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan November mengalami inflasi sebesar 0,16 persen (mtm). Lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya Oktober sebesar 0,31 persen (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina mengatakan, dengan capaian 0,16 persen (mtm), Kota Malang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,71 persen (yoy). Masih terkendali dalam rentang inflasi sasaran 2,5 ± 1 persen (yoy).

Bacaan Lainnya

“Inflasi IHK pada November 2025, terutama didorong oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen (mtm),” seru Ina, sapaan akrabnya.

Berdasarkan penyebabnya, inflasi Kota Malang terutama didorong oleh kenaikan harga:

  • komoditas emas perhiasan, dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen (mtm),
  • tomat, dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen (mtm),
  • cabai merah, dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen (mtm),
  • bawang merah, dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen (mtm),
  • kacang panjang, dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen (mtm).

Kenaikan harga emas perhiasan disebabkan oleh peningkatan harga komoditas emas yang masih berlanjut hingga November 2025. Kenaikan harga tomat, cabai merah dan bawang merah terjadi disebabkan oleh penurunan produksi di tengah kenaikan permintaan masyarakat.

“Serta tingginya curah hujan yang berpengaruh pada gangguan produksi dan distribusi. Kalau kenaikan kacang panjang, dipicu pembatasan stok dari luar daerah,” imbuh Ina, mengutip pernyataan Wali Kota Malang, saat TPID sidak beberapa tempat, Selasa (3/12/2025).

Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh beberapa komoditas yang mencatatkan deflasi, di antaranya:

  • beras, dengan andil deflasi sebesar -0,04 persen (mtm),
  • daging ayam ras, dengan andil deflasi sebesar -0,03 persen (mtm),
  • telur ayam ras. dengan andil deflasi sebesar -0,01 persen (mtm),

“Penurunan harga komoditas tersebut seiring dengan terjaganya pasokan,” timpal Ina.

Tekanan inflasi Kota Malang pada November 2025 cenderung melandai dan masih terkendali dalam rentang sasaran. Hal ini tidak terlepas dari koordinasi solid yang dilakukan TPID melalui sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi, antara lain:

  • Pelaksanaan Gelar Pangan Murah (GPM) di 5 kecamatan Kota Malang secara bergiliran pada 19-28 November 2025.
  • Pemantauan harga bahan pokok selama bulan November 2025.
  • Giat penanaman cabai di Kota Malang pada 7 November 2025
  • Keikutsertaan pada HLM TPID Prov. Jatim pada 25 November 2025.
  • Keikutsertaan pada rakor TPID mingguan selama bulan November 2025.

“Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Dan penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif) untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen (yoy),” tandasnya. (rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim