Ratusan Rumah Terdampak Erupsi Semeru, Gubernur Khofifah Pastikan Evakuasi Berjalan Efektif

Ratusan Rumah Terdampak Erupsi Semeru, Gubernur Khofifah Pastikan Evakuasi Berjalan Efektif
Gubernur Khofifah menyatakan keprihatinan atas terjadinya erupsi Semeru. (bas)

Lumajang, SERU.co.id – Gubernur Khofifah menyebutkan ratusan rumah di Desa Supiturang, Pronojiwo terdampak erupsi Gunung Semeru. Kendati demikian, ia memastikan proses evakuasi warga berjalan efektif.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pendataan rumah terdampak erupsi Semeru masih berjalan. Namun berdasarkan laporan Kepala Desa Supiturang yang dikunjunginya, lebih dari 100 rumah terdampak.

Bacaan Lainnya

“Penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru sejauh ini berjalan dengan baik. Seluruh layanan tersedia untuk pengungsi seperti dapur umum, layanan kesehatan, hingga koordinasi pemutakhiran informasi dari PVMBG tiap dua jam sekali,” seru Khofifah, saat hadir meresmikan Trans Jatim di Balaikota Malang, Kamis (20/11/2025).

Ia mengingatkan, semua pihak perlu berhati-hati akibat perubahan status gunung terjadi sangat cepat. Bahkan perubahan status dari Siaga ke Awas hanya berselang satu jam.

“Dalam musibah ini tercatat tiga korban luka, dua diantaranya bukan dari Lumajang, tetapi kebetulan sedang melintasi Gladak Perak. Dua orang terjebak arus lahar dingin dan satu orang kakinya terkena lumpur panas, karena tidak menyadari kondisinya saat bangun tidur,” terangnya.

Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari. Gubernur Khofifah menegaskan, penanganan difokuskan bersama antara Pemkab Lumajang dan Pemprov Jatim.

“Pemprov Jatim akan memusatkan penanganan di wilayah Pronojiwo, sedangkan Pemkab Lumajang di Candipuro. Untuk kebutuhan pangan, termasuk makanan anak-anak dan lansia, Insyaallah siap dan tadi sudah kami serahkan langsung,” ujarnya.

Ia menambahkan, dinamika jumlah pengungsi bersifat fluktuatif. Ada pengungsi yang pergi melihat kediamannya saat pagi dan pergi ke tempat lain.

“Malam hari banyak pengungsi, namun siang sebagian kembali ke rumah. Mereka ingin memastikan harta benda apa saja yang masih bisa diselamatkan,” katanya.

Terkait warga yang terdampak langsung di zona merah, Khofifah menjelaskan, mereka sebenarnya telah memiliki hunian tetap (huntap). Mereka juga sudah memiliki identitas kependudukan baru di lokasi hunian yang aman.

“Meski demikian, banyak dari mereka masih bolak-balik, karena lokasi pekerjaan berada di daerah rawan. Tapi Alhamdulillah, soal evakuasi dan mitigasinya cukup baik. Saat status meningkat dari Siaga ke Awas, sirene dibunyikan dan petugas bergerak melakukan imbauan,” bebernya.

Dalam peninjauan di tempat pengungsian SDN Supit Urang 4, ia melihat pengelompokan pengungsi sudah tertata dengan baik. Mulai dari anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, hingga pengungsi umum.

“Selain di sekolah, sejumlah titik pengungsian lain juga digunakan, seperti masjid, balai desa dan balai kecamatan. Kami akan terus memantau proses penanganan bencana, mohon doakan situasinya lekas membaik,” tandasnya. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim