Pamekasan, SERU.co.id – Kabupaten Pamekasan menempati posisi tertinggi dalam penindakan rokok ilegal di wilayah Madura sepanjang 2025. Hal itu disampaikan Kepala Bea Cukai Madura, Novian Darmawan, Rabu (19/11/2025).
Menurutnya, sebagian besar barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan dari wilayah Madura yang terbanyak berasal dari Pamekasan dan juga teridentifikasi sebagai salah satu lokasi utama produksi rokok ilegal, kemudian disusul Kabupaten Sumenep.
Dalam kegiatan pemusnahan yang digelar di depan Bea Cukai memusnahkan 13.153.778 juta batang rokok ilegal berbagai merek, dengan nilai barang mencapai Rp19.580.730.930,- dan potensi kerugian negara sekitar Rp18,746.242 miliar. Merek-merek tersebut meliputi Ballveer, Papi Mami, Tali Jaya, Dalill, Lexi, Geboy, Reno 09, LBAIK, dan Fantastic.
Kepala Kantor Bea Cukai Madura, Novian Dermawan menyatakan, dominasi Pamekasan dalam jumlah penindakan bukan tanpa alasan. Selain menjadi wilayah dengan distribusi tertinggi, sejumlah titik di Pamekasan juga diidentifikasi sebagai lokasi produksi rokok ilegal.
“Pamekasan menjadi kabupaten dengan kontribusi terbesar terhadap total penindakan di Madura. Selain peredarannya masif, beberapa lokasi produksi juga ditemukan di wilayah ini,” ujar Novian.
Sementara wilayah lain seperti Sumenep, Bangkalan, dan Sampang juga mencatatkan penindakan, namun angkanya jauh di bawah Pamekasan. Hal ini sekaligus menguatkan posisi Pamekasan sebagai episentrum pergerakan rokok ilegal di Madura.
Penindakan dilakukan di berbagai lokasi, terutama akses Suramadu, perusahaan jasa titipan, operasi pasar, hingga penggerebekan di tempat produksi. Seluruh barang bukti telah melalui proses penyidikan, penerapan denda, dan ditetapkan sebagai barang milik negara sebelum dimusnahkan.
Menurut Novian, modus yang paling banyak ditemukan berupa peredaran rokok tanpa pita cukai dan penggunaan pita cukai tidak sesuai ketentuan.
“Harapan kami, pemusnahan ini memberikan efek jera serta mendorong kepatuhan pelaku usaha, khususnya di Pamekasan yang menjadi titik paling rawan,” tegasnya. (udi/mzm)








