Pamekasan, SERU.co.id – Proses seleksi Pendamping Haji di Kabupaten Pamekasan untuk musim haji 1447 H/2026 M menjadi sorotan sejumlah peserta. Mereka menilai mekanisme penilaian pada tahapan awal seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) belum disampaikan secara terbuka dan menimbulkan tanda tanya.
Beberapa peserta mengaku kecewa setelah hasil seleksi tahap pertama diumumkan. Pasalnya, terdapat perbedaan mencolok antara nilai yang diperoleh dengan hasil kelulusan yang ditetapkan panitia.
Salah satu peserta yang tidak lolos seleksi meski memperoleh nilai Computer Assisted Test (CAT) tinggi mengungkapkan, peserta tidak pernah diberi penjelasan rinci mengenai sistem penggabungan nilai administrasi dan CAT.
“Sejak awal tidak ada penjelasan detail terkait parameter penilaian. Setelah nilai administrasi dan CAT digabung, muncul angka akhir yang menurut kami sangat subjektif,” seru peserta yang enggan disebutkan namanya, Jumat (19/12/2025).
Ia juga menyoroti adanya peserta yang berada di peringkat atas berdasarkan nilai administrasi dan CAT, namun justru tidak diloloskan ke tahap berikutnya. Sebaliknya, peserta dengan nilai CAT di bawah standar justru dinyatakan lulus.
“Ini menimbulkan pertanyaan besar. Standar apa yang digunakan panitia dalam menentukan kelulusan?,” tegasnya.
Tak hanya soal penilaian, peserta juga menilai panitia seleksi belum terbuka terkait jumlah kebutuhan dan formasi pendamping haji di Pamekasan. Akibatnya, para peserta mengikuti seleksi tanpa mengetahui secara pasti kuota maupun kebutuhan riil yang tersedia.
Kondisi tersebut memunculkan spekulasi di kalangan peserta, termasuk dugaan adanya faktor kedekatan internal. Beberapa nama yang dinyatakan lulus disebut-sebut berasal dari lingkungan internal penyelenggaraan haji dan umrah di Kabupaten Pamekasan, salah satunya berinisial BS.
“Atas berbagai kejanggalan itu, kami sudah melayangkan somasi kepada panitia seleksi sebagai bentuk keberatan dan permintaan klarifikasi,” lanjutnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Pamekasan, Abdul Halim, belum memberikan keterangan resmi. Mengingat dirinya sedang dalam perjalanan ke Surabaya.
“Saya masih di jalan dari Surabaya,” katanya melalui pesan WhatsApp. (udi/mzm)








