Batu, SERU.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu bersama Puskesmas Sisir menggelar kegiatan Skrining Kantong Tuberkulosis (TBC) di RW 11 Kelurahan Temas pada Kamis (13/11/2025). Inisiatif ini merupakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk memperkuat deteksi dini dan menekan angka penularan TBC di wilayah tersebut.
Kepala Puskesmas Sisir, Sachariano, dalam edukasinya menjelaskan sifat penyakit TBC yang seringkali tersembunyi (laten). Dijelaskan pula bahwa kunci keberhasilan untuk mengeliminasi TBC adalah deteksi cepat dan dukungan masyarakat. Sebagaimana target Eliminasi TBC pada 2030 secara nasional.
“TBC tidak selalu menunjukkan gejala langsung. Kuman bisa ‘tidur’ di dalam tubuh dan menjadi aktif ketika daya tahan menurun. Oleh karena itu, deteksi dini sangat vital untuk memutus mata rantai penularan,” serunya.
Sachariano menambahkan, wilayah kerja Puskesmas Sisir saat ini memiliki sejumlah kasus TBC aktif dengan rentang usia beragam. Ia mendorong masyarakat agar tidak panik. Karena penanganan dan pencegahan dapat dilakukan secara teratur dengan pendampingan petugas kesehatan.
Sementara itu, Petugas Dinkes Kota Batu, Yoni Hadi Purnomo, memaparkan strategi skrining yang diterapkan, yang melibatkan metode untuk memaksimalkan cakupan deteksi. Yakni Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilakukan melalui pemeriksaan dahak bagi warga yang mengeluhkan gejala batuk. Kemudian Tuberculin Skin Test yang dilakukan bagi warga tanpa gejala untuk mendeteksi infeksi TBC laten.
”Warga yang terbukti positif dalam tes awal, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan foto toraks untuk memvisualisasikan kondisi paru-paru dan segera diberikan penanganan. Seluruh tahapan pemeriksaan dan pengobatan TBC ini ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Batu,” cetusnya.
Yoni menambahkan, kegiatan ini juga berfungsi sebagai platform edukasi publik. Dinkes secara tegas meminta masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif atau menjauhi penderita TBC.
“Orang dengan TBC tidak boleh dijauhi. Mereka justru harus didukung agar mau dan patuh berobat. Dengan terapi yang berkala dan tuntas, risiko penularan dapat menurun drastis,” imbuhnya.
Melalui upaya skrining kantong ini, Dinkes berharap dapat meningkatkan kesadaran publik dan memobilisasi dukungan kolektif masyarakat. Sebagai langkah penting menuju target eliminasi TBC di Kota Batu.(dik/ono)








