Batu, SERU.co.id – Industri makanan ringan di Kota Batu, khususnya produsen keripik apel kini tengah menghadapi masa sulit akibat kelangkaan bahan baku apel yang signifikan. Kondisi ini membuat para pelaku usaha kebingungan mencari solusi agar produksi tetap berjalan.
Hudi, pengusaha keripik apel terkemuka dari merek Ramayana, mengungkapkan bahwa pasokan apel sangat sulit didapatkan.
“Bahan baku kami sangat sulit didapatkan belakangan ini. Kelangkaan apel ini sangat terasa dampaknya,” seru Hudi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesulitan bukan hanya pada kuantitas, tetapi juga pada jenis apel yang tersedia.
“Bilapun ada, bukan jenis apel yang biasa kami gunakan untuk keripik. Kami sudah mencoba apel jenis Anna, tetapi hasilnya kurang memuaskan untuk diolah menjadi keripik,” tambahnya.
Apel jenis Manalagi memang dikenal memiliki karakteristik yang ideal untuk diolah menjadi keripik, menghasilkan tekstur renyah dan cita rasa yang pas. Sementara jenis apel Anna, yang menurut beberapa sumber memiliki kombinasi rasa asam dan manis serta daging yang lebih lunak, ternyata tidak memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Menghadapi tantangan ini, produsen sedang bergerak cepat mencari alternatif bahan baku buah lainnya.
“Saat ini kami masih mencoba mencari alternatif keripik dari bahan buah lainnya agar usaha tetap berjalan. Kami tidak bisa hanya bergantung pada apel,” jelasnya.
Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan serius adalah membuat keripik Mangga. Ini dianggap menjadi solusi sementara hingga pasokan apel kembali normal. Selain iti neberapa jenis buah lain juha sedang dicoba untuk dibuat produk sebagai keripik buah seperti pepaya.
“Buah mangga kelihatannya sudah mulai banyak. Tapi kami menunggu harga yang lebih terjangkau supaya kami bisa memproduksinya secara maksimal,” tandasnya.
Kelangkaan apel, yang ditengarai karena faktor cuaca, penyusutan lahan, dan berbagai masalah pertanian lainnya, bukan hanya mengancam ikon produk olahan Malang, tetapi juga menuntut kreativitas para pengusaha lokal untuk tetap bertahan dan menghasilkan produk unggulan. (dik/mzm)