Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersama Alliance to End Plastic Waste bersama-sama berkomitmen menangani permasalahan sampah melalui Program Bersih Indonesia. Guna mensukseskan program tersebut, Pemkab Malang menyerahkan fasilitas pengelolaan sampah dan peluncuran Layanan Persampahan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Persampahan (UPT-PP) Tumpang Kloter III, Senin (6/10/2025). PR terpenting Program Bersih Indonesia adalah sosialisasi untuk menjaring partisipasi desa percontohan.
Bupati Malang, HM Sanusi menerangkan, ini adalah bentuk komitmen Pemkab bersama Alliance to End Plastic Waste telah sepakat untuk memperkuat komitmen menangani sampah, melalui Program Bersih Indonesia. Tujuannya yakni untuk mendukung pencapaian target pengelolaan sampah nasional.
“Dengan membangun sistem persampahan yang andal, terpadu dan berkelanjutan melalui peningkatan kapasitas, bantuan sarana prasarana dan pendampingan teknis,” seru Sanusi.
Sanusi membeberkan, sebelumnya telah dilakukan secara bertahap penyerahan fasilitas pengolahan sampah. Diketahui tahap I di Juni 2025 lalu, kemudian tahap II dan hari ini diluncurkan untuk tahap III. Sedangkan langkah prioritas yang sedang dilakukan adalah sosialisasi, untuk menjaring partisipasi 12 desa percontohan.
Dikatakan Sanusi, 12 desa yang terjaring sebagai percontohan adalah Desa Tulusbesar, Duwet Krajan, Wringinanom, Kenongo, Jeru, Benjor, Jambesari. Kemudian Kambingan, Ngembal, Slamparejo, Bunut Wetan dan Pakiskembar.
“Sampai dengan akhir September 2025, dari 12 desa percontohan tersebut sudah terdata lebih dari 4.000 pelanggan dan kedepannya layanan persampahan ini akan terus dikembangkan. Dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar ikut aktif mendorong gerakan perubahan untuk mengurangi penggunaan plastik. Sekaligus mengkampanyekan gerakan 3R (reduce, reuse, recycle),” terang Sanusi.
Diketahui, sarana dan prasarana yang diberikan antara adalah 24 kendaraan roda tiga, 11 unit diperuntukan untuk pengangkutan sampah anorganik dan 13 untuk sampah organik. Kemudian 2 unit kendaraan jenis pick up, 1 truk arm-roll dan 2 bak, 12.000 tong sampah rumah tangga.
“Masing-masing 6.000 tong sampah untuk sampah organik dan anorganik, 400 tong sampah non rumah tangga. Juga difasilitasi nomor layanan untuk pelanggan atau call center. Berbagai dukungan sarana prasarana tersebut menjadi bukti nyata komitmen kita yang pastinya harus terus ditingkatkan,” ungkapnya.
“Ayo kita mulai dengan langkah-langkah kecil, dengan mengurangi penggunaan plastik, ikut memilah dan memanfaatkan sampah menjadi barang yang lebih berguna. Mari jadikan Kabupaten Malang sebagai contoh nyata daerah yang mampu mengelola sampahnya dengan baik. Sehingga dapat memberikan inspirasi bagi daerah lainnya demi terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat dan lestari,” imbuh Sanusi.
Pria asli dari Kecamatan Gondanglegi tersebut menuturkan, diharapkan kedepan keberadaan fasilitas pengelolaan sampah dan layanan persampahan ini. Mampu memberikan dampak signifikan terhadap penanganan sampah secara terpadu di Kabupaten Malang. (wul/mzm)