Desa Pandanrejo Resmi Menyandang Status Desa Wisata Mandiri, Andalkan Potensi Wisata dan Kemandirian Ekonomi Warga

Desa Pandanrejo Resmi Menyandang Status Desa Wisata Mandiri, Andalkan Potensi Wisata dan Kemandirian Ekonomi Warga
Panen hasil pertanian Desa Pandanrejo oleh Wali Kota Batu dan jajaran pejabat PT. PELNI. (ist)

Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu bersama PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dan Universitas Brawijaya meresmikan Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, sebagai Desa Wisata Mandiri. Peresmian berlangsung di Rest Area Pandanrejo, Rabu (20/8/2025).

Status Desa Wisata Mandiri menjadi tonggak penting bagi upaya kemandirian desa, sekaligus penguatan sektor pertanian dan pariwisata berbasis masyarakat. Wali Kota Batu, Nurochman, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara petani, akademisi, dan dunia usaha. Khususnya dalam menciptakan ekosistem pertanian modern yang berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

“Saat ini kita tidak bisa lagi hanya melaksanakan kebijakan parsial. Smart and integrated farming harus menjadi potret petani Batu agar mampu menyesuaikan dengan teknologi dan kebutuhan pasar. Rantai pasok butuh desain yang matang agar hasil pertanian kita tidak hanya melimpah, tapi juga berkelanjutan,” ungkap Cak Nur sapaannya.

Cak Nur juga menyampaikan apresiasi kepada PT PELNI yang telah membuka jejaring distribusi hasil pertanian Kota Batu hingga ke pasar nasional. Ia berharap, PELNI dapat terus berkolaborasi dengan gapoktan lain di Kota Batu.

“Produk petani lokal juga harus semakin dimanfaatkan oleh hotel, restoran, dan kafe, agar menjadi pasar terbesar sekaligus berkelanjutan bagi petani kita,” tambah Wali Kota.

Kepala Desa (Kades) Pandanrejo, Abdul Manan, menyampaikan bahwa Pandanrejo siap menjadi desa mandiri yang tidak hanya mengandalkan wisata. Tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi warga.

“Rest area ini bukan sekadar tempat parkir wisatawan, tapi juga titik distribusi hasil pertanian masyarakat. Ketika potensi desa mulai dikenal luas, pelaku usaha lokal akan tumbuh dan ekonomi warga berputar secara mandiri,” ujarnya.

Vice President Treasury PT PELNI, Fauziah Ferrina, melaporkan bahwa kemitraan antara PELNI dan Gapoktan Mitra Sejati telah berjalan sejak Januari 2025. Melalui program CSR, PELNI menyalurkan bantuan berupa alat pertanian, pupuk, hand tractor, hingga cool storage.

“Dalam 12 bulan ke depan, PELNI juga akan mendukung program pelatihan budidaya sayur mayur, penerapan teknologi pertanian serta pembuatan greenhouse dan penguatan pasca panen. Semua ini demi meningkatkan kualitas SDM petani,” jelasnya.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PELNI, Anik Hidayati menambahkan, kebutuhan pangan untuk operasional PELNI sangat besar. Sehingga keterlibatan petani lokal menjadi penting.

“Kami memiliki 25 kapal besar yang melayani 5,1 juta penumpang per tahun. Dengan dapur berstandar internasional, tentu kami membutuhkan bahan pangan berkualitas. Kerjasama dengan Desa Pandanrejo ini adalah langkah strategis untuk menghadirkan nilai tambah, tidak hanya bagi konsumen, tapi juga bagi petani,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya melalui Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Lukman Hakim menegaskan, UB akan terus mendukung melalui program pendampingan akademik.

baca juga: PT PELNI Resmikan Program Pemberdayaan Petani di Desa Pandanrejo Sebagai Program TJSL

“Desa adalah isu strategis nasional. UB hadir untuk mendorong konsorsium, termasuk penyediaan pangan sehat bagi mahasiswa. Kerjasama ini kami nilai strategis, saling menguntungkan, dan harus terus dilanjutkan,” tutupnya.

Peresmian Desa Mandiri Pandanrejo ini turut dihadiri oleh Camat Bumiaji, kepala gapoktan se-Kota Batu, Gapoktan Mitra Sejati, serta perwakilan Forkopimda, DPRD dan dinas terkait. Peresmian ini diharapkan menjadi model pembangunan desa berbasis potensi lokal yang menghubungkan sektor pertanian, pariwisata, dan inovasi masyarakat menuju kemandirian ekonomi. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait