Ribuan Sivitas UMM Kenakan Pakaian Adat Kala Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Ribuan Sivitas UMM Kenakan Pakaian Adat Kala Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI
Ribuan sivitas UMM kenakan pakaian adat kala upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Pemandangan unik dan menarik saat ribuan sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengenakan pakaian adat dalam upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Suasana tersebut menjadi bukti semangat kebangsaan dan warna yang beragam, mulai dari Aceh hingga Papua. Tak hanya baju adat, ada pula yang mengenakan baju keseharian, seperti seragam SD, baju pejuang, Nonik Belanda dan lain sebagainya.

Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik MSi menegaskan, aktualisasi semangat kemerdekaan harus diwujudkan dalam bentuk dedikasi dan pengabdian. Seperti halnya UMM, sebagai Perguruan Tinggi berdampak di berbagai bidang,

Bacaan Lainnya

“UMM memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan generasi emas yang tak hanya berilmu. Tetapi juga berdaya saing tinggi dan berkarakter yang kuat, serta berdampak (bermanfaat),” seru Prof Nazar, sapaan akrabnya, dalam pidato Inspektur Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Helipad UMM, Minggu (17/8/2025).

Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik MSi menjadi inspektur upacara. (ist)
Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik MSi menjadi inspektur upacara. (ist)

Menurutnya, momentum bersejarah ini menjadi pengingat atas perjuangan para pahlawan bangsa, sekaligus pemicu bagi sivitas akademika UMM. Untuk memberikan kontribusi nyata dalam memajukan bangsa melalui pendidikan tinggi yang berdampak.

UMM juga mendorong UMKM sekitar dengan membeli dan menyediakan ribuan makanan daerah. Mulai dari soto, rawon, dan lainnya yang bisa diambil usai melaksanakan upacara kemerdekaan.

Berdasarkan data BPS tahun 2024, Indonesia tengah berada pada fase bonus demografi dengan 68 persen penduduk usia produktif dari total 286 juta jiwa. Angka ini diproyeksikan meningkat hingga 70 persen pada periode 2030-2045, yang digadang-gadang sebagai puncak bomus demografi RI. Ini merupakan momentum emas untuk melahirkan bangsa yang mandiri, inovatif, serta mampu menghasilkan kemajuan signifikan di berbagai sektor kehidupan.

Lebih lanjut, Nazar juga menekankan, pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai modal utama. Program-program pendidikan harus berfokus pada penguasaan teknologi, inovasi, kreativitas, pelatihan keterampilan, hingga pemebentukan etos kerja yang kokoh. Tak hanya itu, menurutnya pembangunan berkelanjutan dalam bidang kesehatan, lingkungan serta kepemimpinan dan manajerial juga menjadi prasyarat bagi bangsa yang maju.

“Jika tekad ini diwujudkan dengan sungguh-sungguh, kita optimistis indeks modal manusia Indonesia dapat meningkat dari 0,56 menjadi 0,73 di masa mendatang. Tantangan terbesar tentu adalah penciptaan lapangan kerja produktif di tengah ketidakpastian ekonomi global,” lanjut Prof Nazar.

Pengibaran bendera merah putih upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI. (rhd)
Pengibaran bendera merah putih upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI. (rhd)

Era disrupsi dan digitalisasi yang menuntut generasi muda untuk lebih adaptif, kreatif, dan inovatif, adalah satu keniscayaan. Hal ini hanya dapat dicapai melalui proses pendidikan tinggi yang berkualitas tinggi dan kolaboratif.

Menurutnya, UMM dapat menjadi pusat lahirnya energi kolektif bangsa untuk menghadapi perubahan zaman. Melalui UMM, dengan semangat gerakan Muhammadiyah, akan mengubah bonus demografi menjadi deviden demografi.

“Melalui semangat pergerakan Muhammadiyah, UMM berkomitmen mengubah bonus demografi menjadi peluang yang besar. Harapannya, cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekedar wacana, melainkan kenyataan yang diraih melalui kerja keras, dedikasi, serta Ridho Allah SWT,” optimismenya.

Dalam kesempatan itu, UMM mengapresiasi penuh pencapaian dan dedikasi sivitas akademika yang telah berbakti pada bangsa melalui tenaga, inovasi, dan jasa. Untuk itu, beragam penghargaan dengan berbagai kategori diberikan kepada dosen, tenaga kependidikan (tendik), prodi dan lainnya.

“Beberapa penghargaan yang diberikan tersebut, di antaranya dosen berprestasi tahun 2025, tenaga kependidikan berprestasi, program studi dengan kinerja keuangan terbaik, dan lain sebagainya,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait