Menciptakan Komunikasi yang Efektif

Irma Novita Sari, S.Pd - Guru Bahasa Indonesia SMP Islam Sabilillah Malang - Menciptakan Komunikasi yang Efektif
Irma Novita Sari, S.Pd
Irma Novita Sari, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia SMP Islam Sabilillah Malang

Sebagaimana dengan kodrat yang telah dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial, manusia diciptakan untuk saling berinteraksi dengan sesama pada lingkup masyarakat tempat tinggalnya. Dengan terjalinnya sebuah interaksi yang dilakukan oleh manusia di dalam lingkup masyarakat akan muncul timbal balik interaksi yang akan didapatkan, seperti saling menjawab pertanyaan, ada yang saling mendengarkan, ada yang melontarkan perkataan, ada juga yang menjawab sebuah pertanyaan. Dengan begitu, komunikasi antar sesama dalam lingkup masyarakat akan terbentuk dan terjalin dengan sangat baik.

Membahas tentang komunikasi, kita harus tahu betul bahwa yang dimaksud dengan komunikasi ini adalah sebuah proses menyampaikan informasi kepada lawan bicara kita. Biasanya komunikasi yang kita sampaikan bisa berbentuk sebuah pesan singkat maupun panjang, kemudian bisa juga dari sebuah ide atau gagasan yang akan dibicarakan kepada lawan berbicara kita nantinya.

Baca Lainnya
iklan hut malkot 109 pemkot malang
iklan hut malkot 109 perumda
Menciptakan Komunikasi yang Efektif,Malang,SMP Islam Sabilillah Malang,Irma Novita Sari
Menciptakan Komunikasi yang Efektif,Malang,SMP Islam Sabilillah Malang,Irma Novita Sari
Menciptakan Komunikasi yang Efektif,Malang,SMP Islam Sabilillah Malang,Irma Novita Sari
iklan hut malkot 109 pemkot malang
iklan hut malkot 109 perumda
IklanHUTMalkot109UM
IklanHUTMalkot109IBU
IklanHUTMalkot109SERU
previous arrowprevious arrow
next arrownext arrow

Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi antar sesama manusia bisa terjalin dengan baik apabila dalam sebuah informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh lawan bicaranya dengan baik juga. Begitu juga sebaliknya, komunikasi akan dikatakan tidak sempurna atau gagal jika lawan bicara kita tidak bisa mengetahui atau memahami dengan baik apa yang sedang kita bicarakan. Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam kegiatan berkomunikasi yang gagal dengan lawan bicara kita juga akan menjadikan salah satu faktor penyebab dari kesalahpahaman yang nantinya akan menjadi pemicu adanya perselisihan diantara orang yang berkomunikasi bisa dengan keluarga, tetangga dalam lingkup masyarakat, teman kerja, teman sekolah, dan lain sebagainya.

Belajar dari hal di atas, kita sebagai manusia harusnya lebih bisa memahami bahwa kemampuan berkomunikasi yang dimiliki setiap orang tidaklah sama. Karena, kemampuan berkomunikasi yang dimiliki seseorang berbeda, maka setiap orang harus lebih giat dalam belajar berkomunikasi. Meskipun sebenarnya skill komunikasi kita sudah ada semenjak kita kecil, tetapi kita masih perlu belajar dengan keras untuk mengasah skill komunikasi kita agar lebih baik lagi dan berbobot kedepannya.

Tetapi memang biasanya yang menjadikan pemicu seseorang memiliki skill komunikasi yang rendah itu adalah kurangnya percaya diri dalam dirinya untuk berkomunikasi dengan lebih baik dengan temannya atau bahkan di depan banyak orang. Hal ini sudah menjadi kebiasaan seseorang, apabila semakin kita kurang percaya diri maka komunikasi yang kita miliki juga akan semakin tidak berkembang.

Dengan seiring berjalannya waktu ke waktu, manusia sejatinya memiliki teknik tersendiri untuk menciptakan komunikasi yang lebih efektif. Kemungkinan dari sebagian besar seseorang menyadari bahwa tujuan dari adanya komunikasi yang efektif akan sangat menentukan cara terbaik dalam penyampaian informasi kepada lawan bicara kita nantinya.

Sesuai dengan pengalaman yang pernah saya alami, untuk menciptakan sebuah komunikasi yang efektif itu sangat harus dimiliki oleh kedua belah pihak atau lebih orang yang sedang melakukan interaksi satu dengan lainnya. Maksudnya adalah jika ada seseorang yang sedang berbicara kepada kita maka seseorang yang menjadi pendengar harus benar-benar memperhatikan dan menjadi pendengar yang baik. Apabila dalam proses interaksi tersebut pendengar tidak fokus dan tidak memahami betul informasi yang sedang disampaikan oleh pembicara maka komunikasi tersebut dikatakan gagal. Contoh seperti itulah yang menjadikan komunikasi yang kurang efektif yang menimbulkan salah persepsi terhadap apa yang telah dikomunikasikan pembicara tadi, kemudian muncul tidak nyambung apa yang tadinya dikomunikasikan oleh lawan bicara kita, bahkan bisa juga ketika seseorang pendengar tidak fokus dengan apa yang dikomunikasikan oleh pembicara biasanya juga akan sering menimbulkan respon bicara seperti “ha? apa? bisa diulangi? Maaf-maaf tadi kurang konsentrasi, dan sebaginya.

Kemudian yang kedua adalah komunikasi efektif bisa dilakukan oleh seseorang dengan cara menatap mata seseorang yang sedang berbicara kepada kita. Hal demikian bisa menjadikan contoh bahwa pendengar yang sedang melakukan komunikasi dengan kita itu sangat memperhatikan apa yang yang sedang disampaikan. Ketika kontak mata terjalin antara pembicara dan pendengar, maka secara tidak langsung sang pembicara akan merasa bahwa dirinya benar-benar diperhatikan, dan sesekali ketika pembicara memberikan pertanyaan atau bahkan saran tentang apa yang dikomunikasikan tadi secara tidak langsung pendengar akan menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan konteks yang tadi sudah dikomunikasikan oleh sang pembicara.

Yang ketiga, kefokusan pendengar menjadi salah satu faktor penting terjadinya komunikasi yang efektif. Apabila seseorang yang sedang berkomunikasi mereka saling fokus dengan informasi yang sedang dibahas komunikasi tersebut akan berlangsung dengan baik. Hindarilah kesibukan lain jika Anda sedang melakukan komunikasi dengan seseorang. Contohnya, jika Anda sedang melakukan komunikasi dengan seseorang janganlah Anda sibuk dengan hal lain yang memicu kesibukan sendiri untuk diri Anda. Misalnya, ketika teman Anda sedang bercerita, janganlah Anda memainkan handphone, atau membaca buku, atau bahkan mengerjakan tugas di laptop dan lain sebagainya. Ketika Anda seperti itu maka pembicara akan merasa tersinggung dan merasa bahwa dirinya ketika menyampaikan informasi yang sedang dikomunikasikan tidak dipentingkan oleh lawan bicaranya. Dari situlah muncul ketidakefektifan dalam berkomunikasi dengan lawan bicara kita. Dengan begitu, sudah selayaknya jika kita sedang berkomunikasi dengan seseorang kita harus lebih memperhatikan mereka yang sedang berbicara kepada kita dengan tidak menyibukkan diri kita dengan hal apapun.

Yang keempat, jika Anda ingin komunikasi bisa berlangsung secara efektif maka harus selalu menggunakan Bahasa yang memang mudah dimengerti oleh pembicara. Tidak mungkin komunikasi efektif jika lawan bicara kita atau pendengar kita tidak mengerti sama sekali dengan apa yang sedang dibicarakan atau diinformasikan. Kita harus mengetahui dengan siapa kita berbicara. Jika kita berbicara dengan orang dari suku Madura sedangkan kita orang Jawa ya maka jangan sampai kita berbicara dengan orang tersebut menggunakan Bahasa Jawa karena lawan bicara kita sudah otomatis tidak akan mengerti dengan apa yang kita sampaikan. Tetapi kita bisa menggunakan Bahasa Indonesia agar lawan bicara kita paham dan saling nyambung dengan apa yang sedang kita bicarakan.

Dari keempat contoh tersebut Anda bisa belajar bahwa komunikasi yang efektif itu harus terjalin dengan dua orang yang sedang berinteraksi, tidak bisa dikatakan efektif apabila salah satu dari mereka tidak konsentrasi.

Berita Terkait