UB Peringkat 1 Nasional pada Dua Indikator QS Sustainability 2026, Peringkat Global Ikut Meroket

UB Peringkat 1 Nasional pada Dua Indikator QS Sustainability 2026, Peringkat Global Ikut Meroket
UB kembali menorehkan prestasi terkait pemeringkatan QS Sustainability 2026. (bas)

Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) kembali mencatat prestasi membanggakan di kancah internasional, dengan peringkat 1 nasional pada dua indikator QS Sustainability 2026. Keberhasilan tersebut mendorong peringkat UB secara global ikut meroket.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Ir Imam Santoso MP mengungkapkan, UB meraih peringkat 1 nasional pada dua indikator, Environmental Research dan Health & Wellbeing. Kedua capaian ini didorong oleh produktivitas riset lingkungan dan komitmen universitas menyediakan ekosistem kampus yang sehat, aman, ramah dan inklusif.

Bacaan Lainnya

“Program kesehatan, layanan konseling, sarana keselamatan, hingga kontribusi riset kesehatan masyarakat menjadi fondasi penguatan skor UB. Capaian ini membuktikan UB berada pada jalur yang tepat dalam pengembangan akademik dan riset berkelanjutan,” seru Prof Imam, sapaan akrabnya, Jumat (5/12/2025).

Dalam pemeringkatan QS Sustainability 2026, UB menunjukkan peningkatan signifikan, naik dari peringkat global 653 menjadi 623. Hal ini menguatkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, sosial dan tata kelola.

Tiga klaster utama pemeringkatan nasional, UB mencatat peningkatan capaian. (Humas UB)
Tiga klaster utama pemeringkatan nasional, UB mencatat peningkatan capaian. (Humas UB)

Pada tiga klaster utama pemeringkatan, UB mencatat capaian peringkat 629 kategori Environmental Impact, Social Impact peringkat 830 dan Good Governance: peringkat 215. Pemeringkatan QS Sustainability 2026 ini diikuti dari 2.002 institusi dunia.

“Lompatan skor mencerminkan keberhasilan UB memperkuat riset, tata kelola akademik, kolaborasi internasional, hingga program-program berdampak pada masyarakat dan lingkungan. Kenaikan UB dari peringkat 653 ke 623 menunjukkan bahwa program akademik, riset, dan pengabdian masyarakat yang kita dorong telah berdampak secara internasional,” ungkapnya.

Imam menegaskan, keberhasilan ini merupakan buah kerja kolektif seluruh unsur sivitas akademika. Meski demikian, capaian ini tidak membuat UB berhenti berinovasi dan berdampak bagi masyarakat dan lingkungan.

“Ke depan, UB akan terus memperkuat ekosistem riset berkelanjutan, inovasi dan pembelajaran yang adaptif terhadap tantangan global. Target kami, UB menjadi pusat unggulan keberlanjutan yang diakui dunia,” jelasnya.

Kepala UPT Global Partnership and Reputation, Hendrix Yulis Setyawan STP MSi PhD turut mengrapresasi capaian ini. Ia menegaskan, capaian ini merupakan refleksi konsistensi UB dalam mengembangkan lingkungan akademik yang sehat, aman dan inklusif.

“Produktivitas riset lingkungan dan penguatan layanan kesehatan kampus menjadi elemen penting pencapaian. Capaian ini menegaskan komitmen UB dalam memperkuat riset berkelanjutan, kualitas kesehatan, serta kesejahteraan sivitas akademika dan masyarakat,” tuturnya.

Hendrix menyebut, berbagai program kesehatan, layanan konseling, peningkatan fasilitas keselamatan, hingga kontribusi penelitian di bidang kesehatan masyarakat turut mengokohkan capaian ini. UB sebagai kampus global mengukuhkan diri menjadi universitas yang serius mengintegrasikan keberlanjutan dalam setiap aspek pembangunan akademiknya. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim