Malang, SERU.co.id – Maraknya banjir di Kota Malang menimbulkan kerugian, seperti hilangnya harta benda warga Jalan Karya Barat RT 1 RW 2, Kelurahan Purwantoro yang tersapu banjir. Sejumlah warga mengeluhkan bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang belum merata bagi korban terdampak banjir.
Salah satu warga terdampak banjir, Sulia (57) mengungkapkan, dinding rumahnya jebol akibat tidak mampu menahan derasnya arus banjir. Aliran air yang begitu kencang meluap dari jalan utama menuju kawasan pemukiman warga yang lebih rendah posisinya, Kamis (4/12/2025) kemarin.
“Waktu hujannya lebat, air masuk sampai ke dalam rumah. Tingginya hampir dua meter,” seru Sulia, Jumat (5/12/2025).
Sulia menerangkan, rumahnya terdiri dari dua lantai. Bagian dinding lantai satu, tepatnya di ruang tamu, ambrol sekitar pukul 15.00 WIB setelah diterjang banjir.
Ia menyebutkan, hampir seluruh barang di lantai satu hilang terseret banjir. Mulai dari pintu rumah, meja, kursi, hingga perabot lainnya belum ditemukan hingga kini.
“Semua barang di lantai satu rusak. Pintu rumah, meja, kursi di ruang tamu hanyut entah kemana. Sampai sekarang belum ada yang ketemu,” bebernya.
Menurut Sulia, banjir makin parah karena luapan sungai di dekat jalan raya mengalir langsung ke kawasan rumah warga. Kondisi pemukiman yang lebih rendah membuat air tertahan dan menekan bangunan hingga akhirnya meruntuhkan dinding rumahnya.
“Air dari belakang rumah sudah tinggi, ditambah dari jalan raya juga meluap. Di sini tidak kuat menampung, akhirnya dinding rumah ambrol,” jelasnya.
Hingga saat ini, belum ada peninjauan ataupun bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Pembersihan lumpur dan puing-puing di rumah Sulia masih dilakukan secara gotong-royong oleh warga sekitar.
“Belum ada bantuan sama sekali. Yang bersih-bersih sekarang hanya masyarakat kampung. Saya berharap, ada kepedulian dari pemerintah, minimal Wali Kota Malang bisa melihat langsung kondisi kami yang sedang kesusahan,” kata Sulia.
Senada, salah satu warga Jalan Bantaran Kelurahan Purwantoro yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bantuan pemerintah masih belum merata. Ia berharap, ada perhatian dari pemerintah bagi warga terdampak banjir.
“Tadi rencananya pemerintah mau ke sini meninjau lokasi terdampak banjir, tapi tidak jadi. Kami harap, pemerintah juga memperhatikan kami, supaya bantuan merata seperti yang lain,” ujarnya.
Pria paruh baya itu mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir yang terparah, karena sebelumnya tidak pernah sampai masuk rumah. Akibat arus banjir deras setinggi satu meter, kusen rumahnya ambrol dan bagian dapur serta toilet rusak.
“Banjirnya dipicu dinding pembatas sungai di belakang ambrol. Banyak juga perkakas di gudang yang tersapu banjir. Bahkan beberapa waktu lalu, ada warga yang tersengat aliran listrik di rumahnya saat banjir,” pungkasnya. (bas/rhd)








