Wali Kota Malang Tinjau 19 Rumah Rusak Terdampak Banjir di Gang Sidomulyo, Siapkan Penanganan

Wali Kota Malang Tinjau 19 Rumah Rusak Terdampak Banjir di Gang Sidomulyo, Siapkan Penanganan
Warga gotong royong membersihkan rumah pasca banjir menerjang sejumlah wilayah di Kota Malang. (bas)

Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang meninjau langsung lokasi banjir yang tersebar di sejumlah titik dan menyiapkan penanganan pasca banjir. Salah satunya, 19 rumah di kawasan Gang Sidomulyo, Kelurahan Purwodadi rusak terdampak banjir.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, banjir tersebut terjadi Kamis (4/12/2025) kemarin. Sedikitnya 19 rumah terdampak, mulai dari terendam banjir, beberapa bangunan rusak, mulai dari dapur jebol hingga kamar mandi warga hanyut.

Bacaan Lainnya

“Banjir di kawasan padat penduduk ini disebabkan oleh tingginya intensitas hujan. Selain itu, Jalan Ahmad Yani yang merupakan jalan kewenangan Provinsi Jawa Timur belum dilengkapi drainase,” seru Wahyu, Jumat (5/12/2025).

Wali Kota Malang menyerahkan bantuan korban terdampak banjir. (bas)
Wali Kota Malang menyerahkan bantuan korban terdampak banjir. (bas)

Akibatnya, air dari jalan raya mengalir masuk ke pemukiman yang berada di area cekungan. Saat ia meninjau lokasi, warga terlihat sibuk membersihkan rumah dari lumpur dan material sisa banjir. Sejumlah perabotan hingga barang elektronik dikeluarkan ke jalan gang yang sempit.

“Air ini kan mencari aliran. Di bawah rumah warga ada sungai saluran irigasi, sehingga terdampak derasnya banjir,” ungkapnya.

Menurut Wahyu, selama ini tembok rumah warga masih mampu menahan luapan air. Namun, pembangunan beberapa bangunan baru dan minimnya area resapan membuat debit air dari berbagai arah berkumpul menjadi satu.

“Dengan intensitas hujan tinggi, tembok ini tidak bisa menahan. Akhirnya jebol, pertama satu rumah linmas, lalu rumah lainnya juga ikut terdampak,” terangnya.

Selain tembok yang ambruk, sebuah kamar mandi warga dilaporkan hanyut dan dapur mengalami kerusakan parah. Wahyu juga menemukan banyak sampah menyumbat saluran drainase di sekitar gang, ditambah tidak adanya bak kontrol di sepanjang saluran.

“Dengan kondisi seperti ini, kalau hujan intensitas tinggi ya pasti terendam. Maka saya ingin mengajak semuanya sadar, mari kita jaga lingkungan bersama,” ujarnya.

Untuk penanganan jangka panjang, Pemkot Malang akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur untuk membangun drainase di Jalan Ahmad Yani. Drainase tersebut akan menjadi jalur aliran air menuju sungai atau saluran irigasi terdekat.

“Kami juga akan mengajak warga kerja bakti untuk menormalisasi sungai maupun saluran irigasi di wilayah gang. Ini butuh kesadaran warga. Kalau saluran ada bak kontrolnya dan dibersihkan, alirannya akan lancar,” jelasnya.

Salah satu warga terdampak, Puspa Ena (57), menceritakan detik-detik tembok rumahnya ambruk saat banjir menerjang. Saat itu, ia sedang bersiap untuk mengemasi baju-baju sang cucu dan tiba-tiba mendengar suara gemuruh.

“Tembok belakang kamar langsung ambruk. Saya sempat kegulung air. Airnya naik cepat sekali, seperti tsunami,” bebernya.

Ia mengaku, pernah mengalami banjir pada 2019, namun tidak separah kejadian kali ini. Beruntung, saat kejadian tetangganya membantu menyelamatkan cucu-cucunya. Ia sendiri terseret arus hingga tak sadarkan diri dan ditemukan di rumah tetangga.

“Seumpama saya masih di kamar menyelamatkan barang, mungkin saya sudah meninggal kena tembok ambruk. Akibat kejadian ini, saya dan suami tidak bisa tidur pada malam setelah kejadian, karena masih merasa trauma dan khawatir,” tandasnya. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim