Malang, SERU.co.id – Kemarau basah, atau musim kering adalah periode tahunan dengan curah hujan rendah, berpengaruh terhadap potensi hasil pertanian. Hal tersebut berpotensi meningkatkan hasil panen lebih cepat.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPHP, Slamet menjelaskan, hal tersebut justru berdampak bagus pada hasil panen. Dikarenakan kebutuhan air untuk pengairan tercukupi.
“Adanya kemarau basah justru bagus, kebutuhan air cukup, karena dengan hujan irigasi terbantu debitnya. Dari sisi produksi nantinya ada potensi peningkatan, tapi belum bisa kita lihat, akhir tahun,” seru Slamet.
Menurut data yang dicatat oleh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang. Untuk hasil pertanian masih relatif stabil dan berpengaruh konsumsi air lebih banyak.
Sehingga proses pengairan terbantu, sebanyak sekitar 40.000 petak sawah merupakan sawah irigasi teknis. Di tahun 2021, masih surplus beras 72000 ton.
Slamet juga mengatakan, tanaman padi dinilai menjadi salah satu yang dapat bertahan dan berpotensi meningkat produksinya, asalkan kendala lain teratasi. Kemungkinan musim tanam selanjutnya akan terjadi pada bulan Oktober dan November, seusai puncak kemarau yang di prediksi pada bulan Agustus.
Untuk itu para petani dihimbau, agar melakukan proses penanaman di awal musim. Guna memaksimalkan pengairan, serta produksi pertanian akan lebih cepat jika masa tanam dipercepat.